Ahad 31 Jul 2016 06:25 WIB

Panglima TNI Minta Haris Azhar Perjelas Pengakuan Freddy Budiman

Rep: Dian Erika Nugraheny/ Red: Ilham
Panglima TNI Gatot Nurmantyo
Panglima TNI Gatot Nurmantyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, pihaknya akan melakukan pengusutan jika kesaksian aktivis Kontras, Haris Azhar tentang pengakuan Freddy Budiman dapat dibuktikan kebenarannya. Gatot meminta pihak Kontras membeberkan secara jelas kesaksian Haris tersebut.

"Silakan saja beberkan. Kami akan bekerja sama dengan hukum. Di internal nantinya akan kami usut, pasti kalau memang ada. Tapi kalau cuma katanya-katanya tentu tidak," kata Gatot di Jakarta, Sabtu (30/7).  

Gatot melanjutkan, pihaknya saat ini belum mengkomunikasikan perihal kesaksian Haris dengan pihak Kontras. "Kami tetap bekerja sama dengan hukum, kalau memang ada oknum pasti kita proses," tegas dia.

Sebelumnya, aktivis LSM Kontras, Haris Azhar, dalam kesaksian yang disampaikan secara tertulis menuturkan pernah bertemu dengan terpidana narkoba, Freddy Budiman, pada 2014 lalu. Saat itu, Freddy yang belum dieksekusiaa mati menuturkan jika pernah mendapat fasilitas mobil oknum  TNI bintang dua.

Berdasarkan cerita Freddy, seorang oknum jenderal duduk di sampingnya ketika dia mengemudikan mobil tersebut dari Medan hingga Jakarta. Perjalanan Freddy ketika itu aman tanpa gangguan sementara bagian belakang mobil penuh dengan narkoba.

Freddy Budiman merupakan satu dari empat terpidana yang dieksekusi mati di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan pada Jumat (29/7), lalu. Selain Freddy, Kejaksaan Agung dibantu satuan Brimob Polri juga menembak mati tiga terpidana lain, yakni Seck Osmani (warga Senegal), Humprey Eijeke (warga Nigeria), dan Michael Titus (warga Nigeria).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement