Ahad 31 Jul 2016 00:42 WIB

PSI Desak Kapolri Usut Tuntas Konflik Tanjung Balai

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Angga Indrawan
Tanjung Balai, Sumatra Utara.
Tanjung Balai, Sumatra Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendesak Menkopolhukam dan Kapolri agar segera mengusut tuntas kasus kerusuhan berbau SARA yang terjadi di Tanjung Balai, Asahan, Sumatra Utara, pada Jumat (29/7) malam. PSI juga meminta agar keduanya bisa menyelesaikan akar permasalahan dan menegakkan tertib sosial.

PSI juga mendesak aparat keamanan memonitor, menangkal dan melokalisir segala upaya untuk mempolitisasi kerusuhan tersebut. "Sehingga tidak menyebarkan kebencian ras dan agama yang lebih buruk lagi," kata Ketua Umum PSI Grace Natalie di Jakarta, Sabtu (30/7).

Grace juga meminta seluruh warga negara Indonesia agar berhati-hati dan bersikap bijak dalam menyebarkan informasi terkait kasus ini di media sosial. Dalam kondisi seperti ini diperlukan kedewasaan untuk berfikir dan bertindak sebelum "memencet tombol share" di media sosial. 

"Sehingga tidak menimbulkan provokasi yang potensial memperburuk situasi," ucap Grace.

Selain itu, Grace juga berharap semua pihak menahan diri dan terap berkepala dingin. Menurutnya, rajutan kebangsaan Indonesia merupakan tenunan dari benang-benang kebhinekaan. "Tenunan kebangsaan ini perlu dijaga dan diperkokoh oleh semua warga negara. Menghormati perbedaan adalah bagian dari cara kita merawat republik yang kita cintai," terang Grace.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement