REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin menyesalkan terjadinya kerusuhan di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara.
Menuritnya, segala bentuk kekerasan pengrusakan atas motif apapun tidak bisa ditoleransi. "Agama khususnya Islam sangat mengecam tindak kekerasan. Saya mengimbau seluruh umat beragama khususnya umat Islam dapat mengendalikan diri," katanya usai pembukaan MTQ di NTB, Sabtu (30/7) malam.
Ia menyatakan, hubungan umat Islam dengan umat Budha selama ini cukup baik dan jangan sampai dirusak oleh insiden seperti ini. Ia meminta kepolisian mengusut tuntas kasus ini dan mencari akar penyebabnya.
Menurutnya, kerusuhan ini tidak semata-mata lantaran motif keagamaan, melainkan juga ada sentimen etnis, perasaan kesenjangan sosial dan ekonomi. "Saya juga menelpon Bapak Kapolri, beliau sudah mengambil langkah-langkah cepat. Alhamdulillah sekarang suasana sudah kondusif. Persatuan bangsa yang majemuk harus ditegakkan," katanya menambahkan.