Sabtu 30 Jul 2016 12:32 WIB

PDIP Khawatir Cuma Jadi Koleksi Ahok

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Gubernur DKI Jakarta sekaligus Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama(tengah) bersama Teman Ahok dan perwakilan pendukung dari partai politik berfoto saat acara Halal Bihalal bersama Teman Ahok di Posko Teman Ahok, Jakarta, Rabu (27/7).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Gubernur DKI Jakarta sekaligus Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama(tengah) bersama Teman Ahok dan perwakilan pendukung dari partai politik berfoto saat acara Halal Bihalal bersama Teman Ahok di Posko Teman Ahok, Jakarta, Rabu (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuanngan (PDIP) Masinton Pasaribu mengungkapkan alasan kekhawatirannya jika memilih untuk mendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Jangan-jangan partai (yang memberi dukungan ke Ahok) ingin dikoleksi juga dan tidak digunakan," kata Masinton pada acara diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (30/7).

(Baca juga: Golkar Yakin PDIP akan Dukung Ahok)

Kekhawatiran itu timbul setelah Ahok tak juga mengumumkan partai mana yang akan dikendarainya untuk maju di Pilgub DKI 2017. Padahal, kata anggota Komisi III DPR tersebut, Ahok sudah mempunyai dua jalan yakni melalui jalur perseorangan dan jalur partai politik.

"Sejuta KTP kan sudah terkumpul. Sekarang juga sudah ada tiga partai yang menyatakan dukungan dan itu sudah memenuhi syarat (untuk mendaftar)," ucap Masinton.

Masinton tidak menghendaki saat PDIP menyatakan dukungan, Ahok masih mendatangi Parpol lainnya untuk meminta dukungan. Sehingga, ujung-ujungnya hanya ada calon tunggal pada Pilkada DKI 2017.

"Jangan-jangan nantinya minta dukungan partai lain juga untuk dikoleksi. Datang ke PKS, datang ke Demokrat, datang ke Gerindra sehingga ujung-ujungnya cuma calon tunggal," kata Masinton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement