REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gempa bumi berkekuatan 5,1 skala Richter terjadi di barat daya Garut, Jumat (29/7) sekitar pukul 16.07 WIB. Gempa terjadi di pusat gempa 9,49 lintang selatan sampai 107 bujur timur atau 236 kilometer barat daya Garut itu tidak berpotensi tsunami.
Meski tergolong besar, guncangan gempa yang terjadi sore itu tidak semua warga Garut di kawasan kota merasakannya. Seorang warga kawasan Garut kota, Agus mengaku tidak merasakan guncangan atau getaran gempa tersebut.
Warga Garut lainnya di Kecamatan Samarang atau pinggiran kota, Ningrum menyatakan sama tidak merasakan guncangan gempa. "Biasa saja, tidak merasakan gempa, warga lain juga terlihat seperti biasa-biasa tidak heboh," kata ibu rumah tangga itu.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan hasil laporan sementara guncangan gempa bumi berkekuatan 5,1 skala Richter di barat daya Garut, Jumat sekitar pukul 16.07 WIB, tidak menimbulkan dampak kerusakan.
"Sementara belum ada yang terdampak," kata Kepala Pelaksana BPBD Garut Dadi Djakaria melalui telepon seluler, Jumat malam.
Ia mengatakan jajarannya selalu siap siaga ketika mendapatkan informasi berbagai bencana, termasuk adanya guncangan gempa. Bahkan BPBD Garut juga memanfaatkan sukarelawan dan jaringan aparatur kecamatan dan desa untuk memantau situasi ketika terjadi gempa bumi.
Kabupaten Garut sudah beberapa kali diguncang gempa selama 2016. Terakhir gempa berkekuatan 5,9 skala Richter terjadi 6 April 2016 sekitar pukul 21.45 WIB. Guncangan gempa tersebut sempat membuat warga berhamburan keluar rumah.