REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Telkomsel, bekerja sama dengan Yayasan Kita dan Buah Hati, pada 2015 melakukan survei pada siswa SD, kelas 4 sampai 6.
Hasilnya, cukup mencengangkan. Dari 2.064 responden, sekitar 90 persen anak, sudah mengakses pornografi. Sebanyak 13 persen mengakses pornografi dari internet, dari Hp sebesar 5 persen dan menggunakan game online sebesar 13 persen. Sisanya, melihat pornografi dari akses lainnya.
"Kita harus terus membentengi anak-anak agar lebih sadar menggunakan internet. Karena, anak bisa adiksi terhada game atau mengakses online yang tak pantas," ujar Manager CSR Telkomsel, Rifki Sya'bani, kepada wartawan, Jumat (29/7).
Menurut Rifki, Telkomsel memiliki program 'Internet BAIK'. Yakni, upaya nyata yang dilakukan oleh Telkomsel untuk memberikan edukasi pada pengguna.
"Kami, berkeliling ke seluruh infonesia, ada 12 kota untuk sharing dan membekali anak dan orang tua, tentang internet baik," katanya.
Sementara menurut Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati, bersamaan dengan ajang Indonesia Cyberkids Camp (ICC) 2016 yang diselenggarakan Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 28-31 Juli 2016 di Bandung, Telkomsel menggelar sosialisasi dan edukasi mengenai pemanfaatan internet secara bertanggung jawab, aman, kreatif, dan inspiratif (BAIK) bagi anak-anak peserta ICC 2016.
Dalam kegiatan tersebut, kata dia, Telkomsel bersama Kakatu, sebagai mitra penyedia aplikasi pengendali telepon seluler untuk anak, melakukan edukasi dalam bentuk roleplay dan permainan bersama puluhan anak di GraPARI DigiLife Bandung.
Adita mengatakan, dalam kesempatan tersebut, anak-anak berusia 9-13 tahun yang hadir, dibekali pengetahuan dan pemahaman untuk menggunakan internet secara positif.
Di antaranya mengarahkan untuk membatasi waktu bermain online games dan memilih online games yang bersifat edukatif, serta mengingatkan bahaya pornografi. Mereka juga, memperoleh pengarahan untuk bersikap dan bertindak lebih bijak dalam berinteraksi dan melakukan posting di media sosial.
Menurut Adita, “Kampanye #internetBAIK memiliki kesamaan visi dengan ICC 2016. Yakni, internet harus dimanfaatkan secara tepat oleh anak-anak untuk kebaikan bersama. Melalui kegiatan ini, Telkomsel mendorong anak-anak untuk mampu memanfaatkan internet secara produktif.
"Jadi, tidak sebatas sebagai pengguna namun juga untuk berkreasi menghasilkan sesuatu yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat,” katanya.
ICC 2016, kata dia, merupakan ajang lomba cipta karya kreativitas dan inovasi putra-putri Indonesia di bidang teknologi informasi. Kegiatan ini, mengadopsi program 21st Century Learning dengan tujuan mengembangkan kemampuan dalam bidang animasi komputer, cerita interaktif, atau aplikasi.
Acara ini, kata dia, diharapkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam kemampuan beradaptasi, pengarahan diri sendiri, kesadaran akan masalah lintas budaya, berpikir kritis, pemecahan masalah, bekerja dalam tim, dan kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi secara kreatif.
"Peserta ICC 2016 ini, adalah anak-anak tingkat Sekolah Dasar kelas 4-6, sama dengan target segmen kampanye #internetBAIK," katanya.