REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan penjualan listrik pada semester I 2016 ditutup dengan capaian pertumbuhan pada Juni sebesar 17,95 Terra Watt hour (TWh). Angka ini naik 6,36 persen dibanding pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara total listrik yang terjual sepanjang Januari hingga Juni 2016 sebesar 105,96 TWh, dengan tren pertumbuhan selama semester I sebesar 7,82 persen dibanding tahun lalu. Sepanjang semester pertama tahun lalu, penjualan listrik hanya sebesar 98,27 TWh.
Manager Senior Public Relations PLN Agung Murdifi menjelaskan, kenaikan ini terdorong oleh pertumbuhan konsumsi oleh industri. PLN mencatat, hingga Juni 2016 penjualan listrik untuk sektor industri saja mengalami kenaikan 5,91 persen atau naik 0,18 persen dibanding bulan sebelumnya. Angka pertumbuhan ini, lanjut Agung, menjadi prestasi tersendiri karena menjaid capaian terbaik sepanjang 2,5 tahun belakangan, khususnya untuk golongan Industri Besar (I4).
Sedangkan pertumbuhan konsumsi listrik untuk golongan I4 hingga Juni 2016 mencapai 12,98 persen. Agung menyebut capaian ini jauh lebih besar dibanding pertumbuhan sampai Mei 2016 yaitu sebesar 11,25 persen atau naik 1,73 persen. Ia menyebut ada sekitar 44 industri besar atau 54 persen dari 81 industri besar konsumsi listriknya mengalami trend yang positif. Sementara 14 industri di antaranya merupakan peserta program promo Luar Waktu Beban Puncak (LWBP).
“Penjualan di sektor industri ini cukup menggembirakan di segmen industri skala besar, namun pertumbuhannya masih belum pulih bila dibanding penjualan tahun 2014,” ungkap Agung melalui siaran pers PLN, Kamis (28/7).
Di sisi lain, pertumbuhan Industri Sedang (I3) hingga Juni 2016 mencapai 4,04 persen. Agung menjelaskan, meskipun lebih rendah dari pertumbuhan sampai Mei 2016 yang mencapai 4,18 persen, pertumbuhan ini masih jauh lebih tinggi dibanding periode Juni 2015. Pertumbuhan tersebut didukung oleh sekitar 7.433 Industri Sedang (I3) dengan tren konsumsi listrik yang positif.