REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memutuskan untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 mendatang lewat jalur partai politik. Keputusan tersebut disampaikan Ahok secara langsung ketika menghadiri acara halal bihalal bersama para relawan Teman Ahok di kantor pusat Teman Ahok kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (27/7) malam.
"Seperti yang sudah saya bilang, saya harus menghargai parpol yang sudah memberikan dukungan. Jadi, ya sudah, saya pakai parpol sajalah. Terima kasih," kata Ahok.
Ahok mengakui keputusan tersebut sengaja diambil setelah melihat dukungan yang diberikan oleh sejumlah parpol terkait pencalonannya sebagai gubernur DKI Jakarta untuk periode selanjutnya.
"Pertimbangan itu saya ambil karena saya melihat banyak parpol yang diam-diam mendukung saya, dan tentu saja dukungan yang sangat banyak dari Teman Ahok," ujar Ahok.
Dia menuturkan relawan Teman Ahok dan parpol saling menghargai satu sama lain. Hal itu dibuktikan melalui surat dukungan yang dibuat oleh parpol yang menyatakan akan mendukung Ahok sepenuhnya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, baik melalui jalur parpol atau pun jalur independen.
"Waktu itu kan Teman Ahok butuh bukti surat dukungan dari parpol. Di situ saya melihat dukungan dari parpol cepat sekali. Saya melihat parpol benar-benar menghargai Teman Ahok, dan Teman Ahok juga menghargai parpol," kata Ahok lagi.
Lebih lanjut, dia pun mengungkapkan keputusannya itu tidak akan menyakiti para relawan Teman Ahok karena telah dibicarakan terlebih dahulu sebelum keputusan itu diambil.
"Kami sudah diskusi. Selain menjadi saksi, Teman Ahok juga berpartisipasi dengan menyumbangkan dukungan melalui KTP. Kami ingin membuat kebiasaan baru. Ini adalah uji coba supaya demokrasi di negara ini jadi lebih baik dan kita bisa bergotong-royong," kata Ahok.
Hingga saat ini terdapat tiga parpol yang telah memberikan dukungan untuk pencalonan Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, antara lain Partai NasDem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.