Rabu 27 Jul 2016 17:23 WIB

Pengamat Nilai Muhadjir Punya Latar Belakang Bagus

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Muhadjir Effendy kini terpilih sebagai Menteri Pendidikan
Foto: Republika
Muhadjir Effendy kini terpilih sebagai Menteri Pendidikan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Pendidikan dari Universitas Paramadina, Mohammad Abduhzen menilai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) yang baru, Muhadjir Effendy memiliki latar belakang bagus. Menurut dia, Muhadjir memiliki pengalaman di dunia pendidikan yang sesuai dan baik.

"Beliau pernah menjabat sebagai rektor Universitas Muhammadiya Malang (UMM) dan background-nya juga pendidikan. Jadi cukup bagus dan punya pengalaman yang memadai," kata Abduhzen saat dihubungi wartawan, Rabu (27/7).

Sampai saat ini, dia mengaku belum mengetahui pasti visi dan misi Muhadjir sebagai Mendikbud nanti. Meski belum mengetahui, Abduhzen tetap berharap Mendikbud pengganti Anies Baswedan tersebut bisa memperbaiki pendidikan Indonesia. Apalagi, lanjut dia, Muhadjir dikenal sebagai tokoh yang aktif dalam organisasi Muhammadiyah. "Selamat bagi Pak Muhadjir, semoga bermanfaat bagi rakyat," tambahnya.

Muhadjir merupakan rektor kelima Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mulai 2000 lalu. Dia seorang sosiolog yang ahli di bidang militer sekaligus merupakan intelektual Muslim.  

Karier di UMM diawali sebagai karyawan honorer, dosen, dan kemudian mulai menjabat sebagai Pembantu Rektor III sejak 1984 pada saat rektor dijabat oleh Prof Malik Fadjar. Pada 1996, dia dipercaya oleh UMM menjadi Pembantu Rektor I dan berakhir pada tahun 2000 saat dia terpilih menjadi rektor.  

Selain mengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMM, Muhadjir juga sebagai dosen tetap di Fakultas Ilmu Pendidikan  Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, Universitas Negeri Malang.

Selain mengabdikan diri di bidang pendidikan, Muhadjir juga dikenal sebagai kolumnis yang banyak menyoroti masalah agama, pendidikan, sosial, politik, dan militer. Kemampuannya menulis esai didasari oleh pengalaman sewaktu mahasiswa sebagai seorang wartawan kampus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement