Rabu 27 Jul 2016 13:00 WIB

Basarnas Evakuasi Jasad Balita Tercebur ke Sumur

Sumur
Foto: Antara
Sumur

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Tim Basarnas Trenggalek membantu proses evakuasi tubuh bayi lima tahun (balita) yang tercebur ke dalam sumur di Desa Sidorejo, Kabupaten Blitar. Bayi tersebut ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Komadan Tim Basarnas Trenggalek Yoni Fariza mengemukakan korban ditemukan dalam posisi melintang di dasar sumur. Ia dengan tim melakukan proses evakuasi yang cukup lama dan hati-hati, sebab sumur itu cukup dalam. "Sumurnya cukup dalam dan kami pun harus berhati-hati, sebab dinding sumur banyak terdapat batu-batu," katanya kepada wartawan di Blitar, Rabu (27/7).

Ia mengatakan, balita yang bernama Agis (4) itu ditemukan sudah dalam keadaan meninggal dunia akibat tercebur ke dalam sumur tersebut pada Selasa (26/7). Ia dengan tim bahkan hingga tiga kali mencoba mengambil jenazah korban.

Selain karena sumur yang sempit, ketinggian air di dalam sumur yang mencapai 15 meter membuat petugas harus berhati-hati mengambil tubuh korban. Petugas juga mengenakan tabung oksigen dan pakaian selam sebelum langsung masuk ke dalam sumur yang berada di samping rumah tersebut.

"Kami sempat terkendala hingga tiga kali mencoba mengambil tubuh korban. Sumur itu sempit dan cukup dalam," ujarnya.

Setelah beberapa jam, akhirnya tim Basarnas Trenggalek berhasil mengambil tubuh korban. Saat tiba di bibir sumur, orangtua korban sudah tidak bisa menahan tangis, mengetahui anaknya meninggal tercebur ke dalam sumur.

Ahmad Umar yang merupakan paman korban mengatakan Agis diketahui bermain-main ketika orangtuanya sedang menyiapkan barang dagangan. Mereka sehari-hari berjualan ke pasar. Orang tuanya sempat mencari, tapi tidak juga ditemukan. "Agis sempat dicari orangtuanya, tapi belum ditemukan. Hingga, pada malam ada tetangga yang ikut mencari dan anak itu ditemukan di sumur," tutur Umar.

Sementara itu, keluarga juga langsung merawat jenazah Agis dengan memandikan serta menshalatkannya. Korban dimakamkan pada Rabu pagi di tempat pemakaman umum (TPU) di daerah mereka. Walaupun terpukul dengan kejadian itu, keluarga mengaku berusaha untuk sabar.

Petugas pun berharap, orang tua yang mempunyai anak balita juga berhati-hati menjaga putra putrinya. Termasuk menjauhkan dari berbagai tempat yang dinilai berbahaya, salah satunya sumur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement