Selasa 26 Jul 2016 15:24 WIB

Jaksa Eksekutor Gelar Rapat Bahas Persiapan Eksekusi Mati

Hukuman Mati
Hukuman Mati

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Para jaksa eksekutor dari sejumlah kejaksaan negeri (Kejari) menggelar rapat tertutup di Kantor Kejari Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (26/7). Mereka membahas persiapan eksekusi hukuman mati jilid 3 di Nusakambangan.

Para jaksa juga melibatkan keluarga terpidana mati dan perwakilan kedutaan besar negara asal sejumlah terpidana yang akan dieksekusi. Saat ditemui wartawan, Kepala Kejari Medan Olopan Nainggolan mengatakan rapat tersebut digelar untuk membahas dan mengecek berkas terpidana.

"Ada terpidana mati dari Medan, Onkonkwo Nonso Kingleys, warga negara Nigeria," katanya singkat.

Berdasarkan data, Onkonkwo Nonso Kingleys ditangkap di Bandara Polonia, Medan, pada tahun 2004 karena menyelundupkan 1,1 kilogram heroin.

Seusai rapat, para jaksa eksekutor, keluarga terpidanai, dan perwakilan kedutaan besar menyeberang ke Pulau Nusakambangan guna menemui 14 terpidana mati yang dikabarkan telah ditempatkan di ruang isolasi Lembaga Pemasyarakatan Batu sejak hari Senin (25/7), pukul 22.00 WIB.

Seperti diberitakan sebelumnya, tanda-tanda pelaksanaan eksekusi terpidana mati di Nusakambangan semakin dekat, ditunjukkan dengan berbagai indikasi dan keterangan beberapa sumber. Dengan berbagai indikasi tersebut, pelaksanaan eksekusi kemungkinan akan dilaksanakan paling lambat akhir pekan ini.

Indikasi tersebut, antara lain seperti penjelasan dari Kasubag Humas Polres Cilacap, AKP Bintoro, yang menyebutkan bahwa peningkatan pengamanan di kawasan dermaga Wijayapura Kabupaten Cilacap sebagai satu-satunya dermaga penyeberangan ke Pulau Nusakambangan.

Saat ditemui wartawan di dermaga Wijayapura, Selasa (26/7), sosok yang akrab dengan wartawan ini menyebutkan pasukan pengamanan akan dimulai Rabu (27/7). ''Kalau kapan dan siapa saja yang akan dieksekusi. Jangan tanya saya,'' katanya.

Dia juga menyebutkan, seperti yang diungkapkan Mabes Polri, jumlah personil yang akan diterjunkan dalam pelaksanaan eksekusi tersebut berjumlah sekitar 1.500 orang. Mereka berasal dari unsur Polri, Brimob dan TNI.

Menurutnya, seiring dengan peningkatan pengamanan tersebut, maka kawasan dermaga termasuk kawasan parkir akan disterilisasi. Kendaraan-kendaraan yang tidak berkepentingan dilarang parkir di tempat parkir dermaga.

''Wartawan silakan menulis berita di warung-warung sekitar dermaga. Tapi kendaraannya jangan parkir di tempat parkir dermaga,'' katanya.

Bersamaan dengan itu Kapolres Cilacap AKBP Ulung Sampurna Jaya bersama beberapa pejabat dari Polda Jateng, meninjau kondisi dermaga Wijayapura, Selasa (26/7) siang.

Pejabat Polda yang hadir antara lain Kepala Biro Pengendalian Operasi (Karodalops) Kombes Pol Tatang dan Direktur Shabara Polda Jateng Kombes Pol Tetra Megayanto. Mereka tidak hanya meninjau lokasi penyeberangan di halaman dalam dermaga, tapi juga berkeliling di seluruh kompleks dermaga.

Dalam proses eksekusi sebelumnya, peningkatan signifikan pengamanan sekitar dermaga, hanya akan dilakukan bila pelaksanaan eksekusi sudah sangat dekat. Berdasarkan hal ini, eksekusi kemungkinan akan dilaksanakan paling lambat pada akhir pekan ini.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement