REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Panjaitan menegaskan kondisi perekonomian Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo semakin membaik meski sempat mengalami fase penurunan. Dalam dialog nasional di Medan, Senin (25/7), Luhut Panjaitan mengatakan, cukup banyak indikator yang menunjukkan perbaikan kondisi ekonomi nasional tersebut.
Ia mencontohkan pengakuan word bank, IMF mengakui, bahkan pengamat internasional setelah memperbandingkan kondisi Indonesia hingga tahun kedua kepemimpinan Presiden Jokowi. Demikian juga penguatan rupiah terhadap mata uang asing, jumlah uang masuk terus bertambah, serta kesenjangan dan angka kemiskinan berhasil diturunkan.
Kondisi itu membuat Singapura mulai "goyang", terutama setelah Indonesia mulai memberlakukan amnesti pajak yang semakin membuka peluang dana semakin banyak masuk ke dalam negeri. Apalagi pola pembangunan yang diterapkan Presiden Jokowi tidak lagi berpusat di Jawa, melainkan juga di daerah dengan pembangunan berbagai infrastruktur.
Dengan keyakinan yang kuat, Presiden Jokowi berhasil merealisasikan pembangunan tersebut dengan memanfaatkan dana subsidi yang direlokasi untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan sektor lainnya. Mantan perwira tinggi TNI Angkatan Darat tersebut mengakui jika dalam enam bulan pertama kebijakan tersebut membuat ekonomi nasional menurun.
"Namun setelah itu membaik. Itu yang tejadi sekarang," katanya dalam dialog dengan tema "peranan tokoh masyarakat dalam membina kehidupan berbangsa dan bernegara dalam bingkai NKRI tersebut.