REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Bupati Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah H Supian Hadi mengatakan, Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) harus mampu memperjuangkan hak dan nasib petani dan nelayan supaya menjadi lebih baik di masa mendatang.
"Jangan mencampuradukkan KTNA dengan politik karena mengakibatkan bermunculan kepentingan-kepentingan lain yang dapat mengacaukan tujuan bersama dan utama yang berpihak pada kepentingan masyarakat," kata Supian Hadi di Sampit, Senin (25/7).
KTNA merupakan organisasi sosial murni yang bergerak dan berjuang khusus di bidang pembangunan pertanian. Anggotanya juga adalah para petani yang berhimpun untuk memperjuangkan harapan yang sama.
Sesuai bidangnya, KTNA mempunyai tujuan khusus pula yaitu pengembangan usaha-usaha pertanian, memperjuangkan hak-hak petani, membimbing penerapan teknologi yang mengarah pada penerapan sistem agribisnis, baik hulu maupun hilir.
KTNA perlu memprogramkan penggalangan dana untuk kehidupan organisasi KTNA agar mandiri mengingat ketersediaan dana penting untuk kelangsungan organisasi. KTNA juga harus memposisikan diri sebagai mitra dan pasangan kerja pemerintah daerah.
Organisasi ini diminta juga melakukan upaya-upaya peningkatan sumber daya manusia anggotanya. Di antaranta melalui kaderisasi, mengikuti event nasional, pertemuan nasional dan penyelenggaraan rapat-rapat internal.
"Tantangan makin berat tapi kita harus yakin bisa menghadapinya dengan ketulusan, kekompakan dan kesabaran didasari pengetahuan yang luas dan jiwa sosial yang tinggi," kata Supian.
Senin pagi, Supian memberangkatkan rombongan KTNA Kotawaringin Timur yang akan mengikuti Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan XI tahun 2016 di Kabupaten Pulang Pisau. Kegiatan itu menjadi momen penting untuk kebersamaan, saling tukar informasi, pengetahuan, peluang bisnis dan kerjasama antarsesama petani.
Kesempatan itu juha menjadi kesempatan bagi KTNA Kotawaringin Timur menunjukkan kemampuan dan prestasi. Petani di Kotawaringin Timur juga mampu sejajar dan patut diperhitungkan oleh daerah lain.