REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Khasanah pariwisata Pangandaran kian sempurna dengan kehadiran Pangandaran Integrated Aquarium and Marine Research Institute (Piamari). Piamari merupakan megaproyek yang tidak bisa ditawar lagi. Proyek pemerintah pusat melalui pembiayaan multiyears APBN itu akan menghabiskan dana sekitar Rp 325 miliar.
Bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran, Piamari merupakan angin segar. Sebab, dengan terbangunnya Piamari, maka dipastikan akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Pangandaran secara signifikan dari sektor pariwisata.
Rencananya, Piamari berlokasi di Desa Babakan, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran. Piamari akan menjadi salah satu pusat penelitian unggulan milik Pemerintah Indonesia. Area Piamari akan berfungsi sebagai sarana edukasi dan rekreasi. Piamari akan dilengkapi akuarium raksasa bak sea world, laboratirum, museum iptek, kapal penelitian samudera lepas, sejumlah stasiun pemantauan hingga kereta gantung.
Semua itu, menurut Bupati Pangandaran H Jeje Wiradinata, akan menguatkan Pangandaran di mata dunia sebagai destinasi wisata unggulan. Pihaknya merasa terbantu dengan kebijakan pemerintah pusat terkait pengembangan Pangandaran.
Perlu diakui, ungkap dia, kebutuhan biaya megaproyek Piamari tidak mungkin diakomodasi oleh APBD Kabupaten Pangandaran. ‘’Kami sangat mengapresiasi pemerintah pusat atas megaproyek tersebut,’’ ujar Jeje seusai mengikuti pertemuan dengan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti dan pejabat Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir (P3SDLP) di Pangandaran, belum lama ini.
Jeje menjelaskan, pariwisata merupakan sektor utama di Kabupaten Pangandaran. Hampir setahun ini, pihaknya tidak henti melakukan pembenahan kawasan wisata Pangandaran. Targetnya, papar dia, wisatawan yang berkunjung ke Pangandaran harus membawa kesan positif.
Kasubid Tatalaksana dan Sarana Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Laut dan Pesisir (P3SDLP) Donal Daniel menambahkan, Piamari akan menjadi pusat penelitian kelautan dan perikanan untuk wilayah Samudera Hindia. Proyek serupa, papar dia, berlokasi di Morotai, Maluku.
Menurut Donal, anggaran Piamari akan dibiayai oleh tiga tahun APBN. Tahun ini, pihaknya akan merampungkan proses perencanaan dan lelang. Sementara memasuki tahun 2017, papar dia, akan memasuki pembangunan fisik.
Rencananya, menurut dia, proyek tersebut akan rampung tahun 2018, dan akan diresmikan oleh Presiden RI. Menurut Donal, Piamari akan dibangun berdekatan dengan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Cikidang.
Piamari, tutur dia, akan menghadap ke laut dan dilengkapi dermaga untuk sandaran kapal. Lahan yang harus disediakan oleh Pemkab Pangandaran, tutur dia, mencapai 2,7 hektare. Kata dia, luas lahan itu kemungkinan akan ditambah untuk menunjang proyek ini.