Senin 25 Jul 2016 18:04 WIB

Cara Philips dan Telkom Group Turunkan Angka Kematian Ibu

Rep: Khoirul Azwar/ Red: Dwi Murdaningsih
ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANAK. Seorang ibu bercanda dengan anaknya sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan bayi di Posyandu Kama di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Kamis (18/4).
Foto: ANTARA/M Agung Rajasa
ANGKA KEMATIAN IBU DAN ANAK. Seorang ibu bercanda dengan anaknya sebelum melakukan pemeriksaan kesehatan bayi di Posyandu Kama di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Kamis (18/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Dua perusahaan, Royal Philips dan Telkom Group bekerja sama mengurangi tingkat kematian ibu  melalui program telehealth (T-Health). T-Health merupakan solusi telehealth berbasis smartphone, membantu mengidentifikasi ibu hamil dengan risiko komplikasi.

Peluncuran program kolaborasi tersebut dilakukan di Puskesmas Percontohan Twano Entrop, Jayapura oleh Wali Kota Jayapura  Benhur Tommi Mano, Presiden Direktur Philips Indonesia, Suryo Suwignjo, serta Direktur Marketing & Business AdMedika (grup Telkom), Hesti Nugrahani.

 

Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia  2014, hanya 42,76 persen  kelahiran di Papua yang dibantu oleh tenaga medis yang terlatih. Angka ini merupakan  terendah di wilayah Indonesia Timur, apalagi dibandingkan dengan tingkat cakupan nasional sebesar 90,88 persen. Data  Dinas Kesehatan  setempat pada 2014  mengungkapkan bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) adalah 422/100 ribu kelahiran yang juga masih dianggap tinggi jika dibandingkan dengan angka nasional, yaitu 359/100 ribu kelahiran.

 “Kami bangga Jayapura menjadi kota pertama di Indonesia Timur yang menggunakan T-Health MOM,” kata Wali Kota Jayapura,  Benhur Tommi Mano.

Dengan T-Health bidan akan dapat lebih proaktif dalam menjangkau pasien, sehingga kehamilan berisiko bisa dideteksi sedini mungkin dan penanganannya pun  dapat dilakukan pada tahap awal. Hasilnya, Ibu dan bayi bisa selamat dan sehat hingga proses kelahiran.

Inti program T-Health adalah dengan dukungan teknologi dan  dokter spesialis,  bidan dan dokter umum di puskesmas mampu menjaga sekaligus memantau kondisi kesehatan para ibu hamil. Dengan aplikasi Mobile Obstetrics Monitoring (MOM) pada ponsel pintarnya, bidan dapat mengecek kondisi kesehatan ibu hamil di mana pun dan kapan pun. Aplikasi ini juga akan terhubung dengan sisi dokter spesialis yang akan membantu mengidentifikasi ibu dengan risiko komplikasi sedini mungkin.

Presiden Direktur Philips Indonesia Suryo Suwignyo mengatakan,  melalui upaya penelitian dan pengembangan secara global, Philips berusaha untuk membawa inovasi yang bermakna bagi orang banyak di berbagai bidang.

Di bidang kesehatan, Philip telah mengidentifikasi berbagai cara untuk membuat perawatan medis lebih mudah diakses serta efektif melalui teknologi. “Salah satu inovasi paling efektif dan menjanjikan yang kita lihat di seluruh dunia adalah menyatukan perawatan kesehatan dan teknologi digital," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement