REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto mengaku tidak pernah menyetorkan nama kader Golkar kepada Presiden Joko Widodo untuk dijadikan menteri.
"Saya tidak pernah menyetorkan (nama calon menteri). Tidak ada itu," kata Novanto di kantor Badan Pemeriksa Keuangan, Senin (27/5).
Novanto menegaskan, Golkar tidak mengharap balas budi setelah partainya berbalik arah mendukung pemerintahan Jokowi. Namun, kata Setnov, Golkar tidak menolak apabila ada apresiasi dari Presiden.
"Soal posisi menteri adalah hak prerogatif Presiden. Golkar tentu menerima apresiasi," ujarnya.
Isu perombakan kabinet kembali menghangat. Jokowi digadang-gadang bakal melakukan reshuffle pada pekan ini. Isu tersebut semakin menguat setelah adanya larangan kepada para menteri untuk meninggalkan Jakarta.
Meski mengaku tak mengharap imbalan dan menyetorkan nama kader, Novanto mengatakan Golkar memiliki banyak kader yang dinilai mumpuni untuk duduk di kabinet. "Ada pak Idrus Marham, Nusron Wahid, Airlangga Hartarto, Siswono, Cicip Syarif Sutardjo," ucap Novanto.