Senin 25 Jul 2016 15:04 WIB

Pertama Kalinya, Lukisan Koleksi Istana akan Dipamerkan untuk Umum

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Andi Nur Aminah
Gedung Galeri Nasional
Foto: Galeri-nasional
Gedung Galeri Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 28 lukisan koleksi Istana Kepresidenan akan dipamerkan untuk umum di Galeri Nasional sepanjang Agustus 2016. Masyarakat dapat melihat dan mengagumi secara langsung lukisan-lukisan karya seniman ternama Indonesia tersebut secara gratis.

Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjelaskan, 28 lukisan yang akan dipamerkan berasal dari Istana Negara, Istana Merdeka, Istana Bogor, Istana Cipanas dan Istana Yogyakarta. Pameran lukisan koleksi Istana tersebut dibuat untuk menyemarakkan peringatan HUT RI ke-71 tahun ini.

"Ini akan jadi yang pertama kalinya lukisan-lukisan dari Istana dibawa ke luar untuk dipamerkan," ungkap Pratikno, dalam konferensi pers di kantornya, Senin (25/7).

Ia didampingi Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, serta Wakil Direktur Bank Mandiri Sulaiman Arianto. Menurut Pratikno, Istana sebenarnya memiliki lebih dari 15 ribu koleksi. Namun, yang akan dipamerkan hanya 28 lukisan terpilih.

Lukisan yang akan dipamerkan di Galeri Nasional nanti bukan koleksi sembarangan. Pratikno menyebut, 28 lukisan merupakan karya agung dari 21 maestro lukis Indonesi. Antara lain Affandi, Basuki Abdullah, Hendra Purnawan, Henk Ngantung dan bahkan lukisan karya Presiden ke-1 RI Sukarno. Beberapa lukisan bahkan dibuat pada tahun 1930-an.

Pratikno berharap, pameran yang dikuratori oleh Mikke Susanto dan Rizki Zaelani tersebut dapat membawa inspirasi bagi masyarakat luas.

Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf menambahkan, pameran lukisan koleksi Istana merupakan bentuk apresiasi pemerintah terhadap karya-karya besar anak bangsa. Dia berharap, pameran tersebut juga dapat memberikan motivasi pada pelukis-pelukis muda untuk menghasilkan karya-karya hebat lainnya yang suatu saat dapat menjadi koleksi Istana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement