Senin 25 Jul 2016 14:54 WIB

Kriteria Menteri yang Kena Reshuffle Menurut Luhut

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Karta Raharja Ucu
 Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan berpendapat, menteri yang tidak turun ke masyarakat dan kinerjanya kurang baik, pasti akan kena reshuffle. Luhut mengatakan, reshuffle bisa terjadi kapan saja tergantung keinginan Presiden.

Saat ini menurut Luhut, Kabinet Kerja memang banyak melakukan percepatan ekonomi dan pemerataan pembangunan. Karena itu menuntut para menteri meningkatkan etos kerja dan turun ke masyarakat.

"Kalau kerjanya baik dan dirasa presiden perlu ya tidak diresuffle. Karena itu hak prerogatif presiden. Tapi ya akan diresuffle lah kalau tidak turun ke masyarakat," ujar Luhut di Universitas Sumatra Utara, Senin (25/7).

Luhut mengaku tidak tahu apa yang ada di benak presiden. Siapa dan kapan reshuffle akan dilakukan.

Namun, Luhut mengatakan Presiden hendak melakukan banyak perubahan dan perlu didukung oleh kabinet yang solid dan satu suara. Menurut dia, menteri adalah pelayan masyarakat. Jajaran menteri kemudian benar-benar harus memiliki etos kerja yang baik dan bisa menangkap apa yang diperlukan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement