Senin 25 Jul 2016 14:51 WIB

‎Terjebak Dalam Mobil, 4 Penumpang Tewas Saat Banjir Bandang

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Andi Nur Aminah
Banjir bandang di Pandenglang menelan empat korban pengguna jalan yang melintas
Foto: Istimewa
Banjir bandang di Pandenglang menelan empat korban pengguna jalan yang melintas

REPUBLIKA.CO.ID,‎ JAKARTA -- Hujan deras disertai air laut telah menyebabkan banjir bandang melanda beberapa desa di Kecamatan Labuan dan Carita. Desa-desa tersebut yakni Desa Teluk, Desa Cigondang, Desa Labuan, Desa  Kalang Anyar, Desa Sukajadi dan Desa Carita.

Hujan deras menyebabkan longsor di perbukitan kemudian terjadi banjir bandang. Namun pada saat bersamaan air laut pasang sehingga banjir menggenangi permukiman setinggi 50 hingga 150 centimeter.

Pada saat kejadian beberapa mobil yang melintas di Jalan Raya Carita Labuan Km 9 Desa Sukajadi, Kecamatan Carita terjebak lumpur setinggi 50 centimeter. "Empat penumpang mobil ditemukan meninggal dunia, diduga keracunan gas monoksida (CO) akibat kendaraan tetap dihidupkan saat terjebak dalam longsor dalam waktu yang cukup lama," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/7).

Korban ditemukan saat kendaraan masih dalam keadaan hidup. Empat korban adalah satu keluarga yaitu Evi Lutfiah (41), Ahmad A Yani (52), Syarifatul Ginayah (18), dan M Fahri (6). Korban baru bisa dievakuasi pagi tadi setelah mengerahkan empat unit alat berat untuk membuka akses jalan yang tertutup material longsor dari Gunung Asepan.

Sebanyak 285 kepala keluarga (KK) atau sekitar 988 jiwa terdampak langsung oleh banjir. Pengungsi tersebar di Kampung Kebon Cau 37 KK (142 jiwa), Kampung Pangeseupan Timur 26 KK (138 jiwa), Kampung Pangeseupan Barat 57 KK (161 jiwa), Kampung Masjid Barat 28 KK (142 jiwa), Kampung Masjid Timur 32 KK (176 jiwa), Kampung Muncang 17 KK (67 jiwa), dan Kampung Pasar Baru 38 KK (162 jiwa).

BPBD Kabupaten Pandeglang bersama TNI, Polri, BPBD Provinsi Banten, Muspida, Muspika, relawan dan Dinas terkait melakukan pendataan dan melakukan evakuasi warga. Dapur umum dan posko telah didirikan. Empat alat berat dikerahkan untuk membersihkan lumpur. "Hingga saat ini sebagian banjir telah surut. Lumpur masih dalam pembersihan. Sebagian jalan masih ditutup," ujar Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement