REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Dua santri Pondok Pesantren Uswatun Hasanah, Mangkang, Kota Semarang tewas setelah tersambar kereta api yang melintas di perlintasan tanpa palang pintu tidak jauh dari pondok pesantren tersebut, Ahad (24/7).
Kapolsek Tugu Komisaris Suwarto membenarkan kejadian yang menewaskan dua santri berusia belasan tahun tersebut. Kedua korban tewas masing-masing Abdul Rosyid Sidik (12 tahun) warga Brangsong, Kabupaten Kendal dan Muchamad Najih Al Hadi (12) warga Sibantal, Plantugan, Kabupaten Kendal.
"Diduga karena kurang waspada saat melintas," katanya.
Menurut dia, korban tidak waspada saat melintas karena ternyata ada dua kereta yang lewat pada saat hampir bersamaan.
Sebuah rangkaian kereta melaju dari arah timur pada lajur sebelah utara.
Ketika dirasa sudah aman, korban yang melintas bersama beberapa santri lain tersebut tidak mengetahui jika ada kereta lain dari arah barat yang juga melintas.
"Setelah kereta pertama melintas korban tidak menyadari jika ada kereta kedua yang juga melintas dalam waktu hampir bersamaan," katanya.
Jenazah kedua korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Dr Kariadi Semarang untuk diautopsi.