Ahad 24 Jul 2016 16:17 WIB

Menpora Ultimatum PT GTS dan ISC 2016

Rep: Bambang Noroyono / Red: Angga Indrawan
Imam Nahrawi (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Rendra Purnama
Imam Nahrawi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengultimatum PT Gelora Trisula Semesta (GTS) dan klub-klub peserta peserta Indonesia Soccer Champions (ISC) 2016. Kata dia, agar tak ada satu pihak pun boleh yang semena-mena menutup jumlah kuota untuk perekrutan pemain Timnas Sepak Bola Indonesia.

Imam mengatakan, Timnas Garuda menjadi prioritas. Kepelatihan anyar yang dikepalai pelatih Alfred Riedl ditegaskan Imam berhak memilih pemain timnas tanpa ada batasan jumlah. Imam berjanji menegur PT GTS, juga meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk ikut mengingatkan klub-klub peserta ISC 2016 yang membatasi kuota pemain untuk pembentukan Timnas Garuda. 

"Saya kecewa. PT GTS tidak bisa bertindak seolah sebagai penguasa sepak bola di negeri ini. Kedepankan kepentingan nasional!," tegas dia, kepada wartawan, Ahad (24/7). Menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun meminta agar PT GTS dan seluruh klub peserta ISC 2016 mencabut keputusan yang dinilai sepihak tersebut.

Teguran keras Imam sebetulnya berawal dari keputusan yang diambil antara PT GTS dan seluruh klub peserta ISC 2016 pada Jumat (22/7) pekan lalu. Pertemuan tersebut sebetulnya menyangkut soal pembentukan Timnas Indonesia senior yang para pemainnya masih terikat dengan klub-klub peserta ISC 2016.

Namun dari pertemuan tersebut, para pihak berkesimpulan, pembentukan Timnas Garuda tetap bisa dilanjutkan. Namun PT GTS dan klub-klub memberikan kuota, hanya dua pemain dari masing-masing klub yang boleh direkrut. Tentu saja batasan tersebut membuat skuat baru Timnas Garuda bakal sulit dibentuk maksimal.

PT GTS dan klub-klub juga membuat keputusan yang menyulitkan pembentukan timnas. Yaitu agar kepelatihan Riedl hanya memberikan kepelatihan singkat bagi pemain-pemain yang diambil dari klub-klub peserta ISC 2016. Itu lantaran jadwal program pelatihan timnas akan berbenturan dengan sisa kalender kompetisi ISC 2016. 

Imam melanjutkan, keputusan PT GTS dan klub-klub tersebut tak boleh dibiarkan karena tak masuk diakal. "Saya meminta PSSI sebagai otoritas sepak bola bisa tegas. Berikan kebebasan pelatih (timnas) untuk memilih pemainnya tanpa ada pembatasan," sambung Imam.

Pembentukan Timnas Garuda memang mendesak. Usai PSSI mengumumkan Riedl sebagai pelatih Timnas Indonesia, sampai hari ini pelatih asal Austria itu belum juga mengumumkan para pemainnya. Padahal, November mendatang Timnas Merah Putih akan mengikuti kejuaraan di Piala AFF Myanmar. Piala AFF tersebut menjadi kejuaraan perdana bagi timnas setelah FIFA mencabut sanksi berat bagi sepak bola Indonesia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement