REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan memperingati Milangkala atau ulang tahun ke-103 di Trans Convention Center, Jalan Gatot subroto 289 Bandung, Sabtu (23/7). Mengangkat tema ‘Mageuhan Niat Mageuhkeun Tekad’ (mengencangkan niat, menguatkan tekad), Paguyuban Pasundan sekaligus menggelar acara Silaturahmi Halal Bi Halal Idul Fitri 1437 Hijriah.
Ketua Umum PBN Paguyuban Pasundan Prof Dr. Didi Turmnudzi, M.Si mengatakan, memasuki usia ke-103 tahun, Paguyuban Pasundan ingin kembali menggelorakan gerakan pemberantasan kemiskinan dan kebodohan di Tanah Air. Hal ini sesuai dengan visi misi terbentuknya Paguyuban Pasundan sejak dulu dalam bidang pendidikan.
"Kami ingin memerangi kebodohan dan kemiskinan. Hari ini masih terlihat wajib belajar sembilan tahun belum sepenuhnya terlaksana. Kita harus memacu itu," kata Didi kepada wartawan.
Didi juga berharap warga Sunda dapat terus berkontribusi terhadap pemerintahan untuk mewujudkan Indonesia yang berkeadilan dan sejahtera.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan Paguyuban Pasundan dalam mengatasi persoalan ekonomi dan pendidikan, yakni dengan mendirikan ratusan instansi pendidikan dan target pendirian 1.000 Baitul Maal wa Tamwil (BMT). Dalam waktu dekat, Paguyuban Pasundan akan memberangkatkan tim angklung ke enam negara di eropa selama 31 hari dengan jumlah peserta 41 orang.
"Semoga budaya sunda semakin terkenal di kancah international dan menjadi ciri khas bangsa yang mandiri, berwibawa dan menjadi kebanggaan bangsa," ujar didi
Acara dihadiri ribuan orang anggota Paguyuban Pasundan. Turut hadir beberapa sesepuh sunda, diantaranya Tjetje H Padmadianata, Eka Santosa, Nu’man Abdul Hakim, TB Hasanuddin, Uu Rukmana serta sekda Jawa Barat Iwa Kartiwa yang mewakili Gubernur Jawa Barat.