REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga saat ini telah memiliki 480 Sekolah Dasar (SD) model untuk sosialisasi penerapan hemat energi di Indonesia. Pengembangan SD model hemat energi tersebut di bentuk sejak 2012 lalu.
Kasubdit Bimbingan Teknis dan Kerjasama Konservasi Energi Direktorat Konsenvasi Energi, Kementrian ESDM, Gita Lestari mengatakan, setiap tahun pihaknya memilih empat kota di Indonesia untuk pembentukan SD model hemat energi ini.
"Setiap kota ada 30 SD, intinya kita mensosialisasikan gerakan hemat energi pada siswa di sekolah tersebut bekerja sama dengan guru dan dinas pendidikan setempat," ujarnya di Yogyakarta, Sabtu (24/7).
Tahun ini, Kementrian ESDM memilih empat kota adalah Banda Aceh, Padang, Yogyakarta dan Balikpapan. Di Yogyakarta pembentukan SD model dipusatkan di SD Negerii Ungaran I, Kotabaru, Yogyakarta. Sosialisasi hemat energi di Yogyakarta melibatkan 30 SD denngan 1.000 siswa di halaman SD Negeri Ungaran I Yogyakarta, Sabtu.
Menurutnya, melalui sekolah model ini Kementrian ESDM melakukan sosialisasi hemat energi degan mengajarkan ada siswa gerakan 3M dalam meghemat energi. Gerakan 3M ini adalah "Mematikan lampu dan peralatan listrik lain jika tidak digunakan", "Mencabut kabel power listrk jika peralatan sudah dimatikan" dan "Mengatur suhu pendingin ruangan menjadi 25 derajat celcius".
"Kita menyadari bahwa perubahan perilaku adalah hal yang mudah dan murah, tetapi juga sulit dilaksanakan. Karena untuk perubahan perilaku membutuhkan usaha yang sungguh-sungguh dan berulang," ujarnya.
Perubahan perilaku tersebut menurutnya, penting dilakukan sejak dini. Karenanya pihaknya konsen terhadap penanaman perilaku hemat energi di usia SD. "Untuk usia SMP dan SMA juga kita lakukan namun metodenya berbeda," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika