Sabtu 23 Jul 2016 14:45 WIB

'Kita Harus Jadi Pelindung Bagi Anak-Anak Indonesia'

Menko PMK Puan Maharani saat menghadiri acara Hari Anak Nasional di Mataram, Sabtu (23/7).
Foto: ist
Menko PMK Puan Maharani saat menghadiri acara Hari Anak Nasional di Mataram, Sabtu (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak-anak harus selalu menikmati masa kecilnya dengan baik. Untuk itu, orang tua harus sering berbicara dengan anak-anaknya, tentang apa yang mereka inginkan. Tugas orang tua adalah membimbing, mengarahkan, dan mendidik anak-anaknya.

“Kita harus mau menjadi pelindung bagi anak-anak Indonesia,” kata Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani dalam Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) di Lapangan Sangkareang, Kota Mataram, Sabtu (23/7).

Menurut dia, anak-anak perlu dorongan dan motivasi agar selalu semangat dan giat dalam belajar, mengejar cita-citanya. Itu pula yang coba dilakukan Puan ketika melakukan dialog dengan sejumlah anak-anak di acara HAN tersebut. “Siapa yang mau jadi guru?” tanya Puan di hadapan ribuan anak-anak yang hadir.

“Bukan saya!” teriak Cahya, siswi kelas VI SDN 2 Mataram. Puan kaget dengan jawaban tidak biasa Cahya. Dia memanggilnya ke panggung dan menanyakan apa yang dicita-citakannya. “Saya mau jadi dosen di universitas, bukan guru!”

Dengan senyum ceria Cahya mengaku tertarik untuk belajar Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Merespon itu, Puan mengkonfirmasi dengan memanggil teman sekolahnya dan membenarkannya. Cahya dan temannya pun diberi hadiah sepeda.  

Puan juga memberi sepeda kepada dua bocah yang mengenakan seragam polisi dan tentara, yang masing-masing berpangkat jenderal. Keduanya dipanggil karena berlarian di depan panggung acara saat Puan sedang berpidato.

Seorang bernama Rafael dengan tangan memegang uang pecahan Rp 5.000 dan lainnya Aftur. “Kamu sedang apa?” tanya Puan. Sambil tersenyum malu dan menggenggam uangnya, Rafael menjawab mau membeli es krim.

Kedunya pun dibelikan es krim dan dihadiahkan sepeda. “Siapa pun harus membuat anak-anak senang. Semua kita harus membuat mereka menikmati masa pertumbuhannya. Maka simbol kita adalah payungnya merah putih. Artinya, Indonesia melindungi seluruh anak Indonesia,” katanya.

Puan juga berdialog dengan sejumlah anak-anak yang sedang bermain masak-masakan. “Kami sedang bikin plecing kangkung,” kata Putri sambil tersenyum saat ditanya. Seakan tak banyak peduli, ia sibuk menata kangkung yang sedang dipegangnya.

Semua permainan anak-anak tersebut dipusatkan di Taman Impian Anak Nusantara. Di tempat tersebut tersedia sejumlah permainan dari hasil kreasi anak-anak sendiri. Puan mengaku suka dengan tata Taman Impian Anak Nusantara tersebut karena semuanya terbuat dari bahan bambu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement