Sabtu 23 Jul 2016 14:33 WIB

4 Tahun Dianggap Meninggal, Awaluddin Disambut Tangis Keluarga

Rep: Muhyiddin/ Red: Ilham
Keluarga menangis (ilustrasi)
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Keluarga menangis (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah empat tahun menghilang, Awaluddin (33 tahun) dianggap telah meninggal dunia oleh keluarganya. Hari ini, Sabtu (23/7), Awaluddin tiba-tiba muncul dan pulang ke rumahnya di Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat.

Kepulangannya disambut tangis haru pihak keluarga dan tetangga. Tidak hanya Awaluddin, psikotik lainnya Putri Quraysin (45) juga sudah dikembalikan kepada keluarganya di Karawang. Kepulangan dua psikotik tersebut dilakukan oleh Panti Sosial Bina Laras Harapan Sentosa 3 Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta melalui program percepatan reunifikasi atau kembali kepada keluarga bagi penyandang psikotik atau gangguang jiwa.

Kepala PSBL Harapan Sentosa 3, Helmiyati Bakrie mengatakan, mereka yang sudah dikembalikan kepada keluarga sudah dinyatakan pulih. Pihaknya sudah memiliki indikator untuk menentukan kondisi penyandang psikotik berupa Instrumen Skrining Psikotik Dinas Sosial (ISPDS).

"Melalui proses skrening itu, kondisi psikotik akan dapat diketahui perkembangannya. Apakah psikotik tersebut ringan, sedang, berat, atau mungkin sudah pulih. Nah, yang kami pulangkan adalah mereka yang sudah dinyatakan pulih sehingga bisa reunifikasi," kata Helmi.

Menurut dia, perawatan terbaik bagi orang yang mengalami gangguan jiwa adalah keluarga. Karena perhatian dari keluarga akan semakin membantu mereka untuk sembuh. "Sebelum dipulangkan, kami sudah melakukan penguatan kepada mereka dan keluarga mereka. Mereka diberikan penguatan secara medis dan psikososial. Karena kami ingin memastikan mereka yang kembali kepada keluarga bisa sembuh," kata dia.

Penguatan secara medis dengan cara diberikan asupan obat yang sesuai dengan kondisi mereka. Apakah ringan, sedang, atau berat. Sedangkan psikosial, mereka diberikan konseling kejiwaan, motivasi, dan sebagainya.

"Jadi kami tidak sembarangan memulangkan mereka. Bahkan untuk penguatan keluarga, kami melakukan home visit berupa kunjungan ke rumah mereka untuk mengedukasi keluarga dan memberikan pengertian bahwa mereka sudah pulih," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement