Jumat 22 Jul 2016 23:56 WIB

BPBD Tetapkan Tanggap Darurat di Curugkembar Sukabumi

Warga berjalan di jalan desa yang rusak akibat pergerakan tanah di Kampung Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausna, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (3/5)
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Warga berjalan di jalan desa yang rusak akibat pergerakan tanah di Kampung Cigintung, Desa Cimuncang, Kecamatan Malausna, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (3/5)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Jawa Barat menetapkan status tanggap darurat bencana di Kecamatan Curugkembar akibat terjadinya bencana pergerakan tanah di daerah itu.

"Penetapan status ini untuk mempercepat dalam penanggulangan bencana, apalagi dampak dari bencana pergerakan tanah di kecamatan tersebut sangat luas yang menyebabkan ratusan rumah rusak dan ratusan jiwa mengungsi," kata Kepala Bidang Kedauratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo di Sukabumi, Jumat (22/7).

Menurut dia, dengan adanya status tersebut akan lebih mempermudah pihaknya dalam melakukan penanggulangan bencana di daerah itu, dan bantuan pun bisa dengan cepat disalurkan.

Hingga saat ini, dampak dari bencana tersebut menyebabkan 14 rumah rusak berat, 34 rusak sedang, 109 rusak ringan, dan 116 bangunan terancam serta lahan pertanian yang rusak baik dalam kategori ringan hingga berat mencapai 10 hektare.

Namun, pihaknya belum mendapatkan informasi adanya warga yang menjadi korban jiwa pada musibah tersebut. Untuk membantu warga yang terdampak bencana tersebut, pihaknya sudah mendirikan tenda darurat yang bisa digunakan untuk pengungsian sementara.

"Bantuan darurat sudah mulai disalurkan dan di lokasi bencana juga kami sediakan dapur umum. Untuk sementara ini, warga yang memilih mengungsi, memilih tinggal di tempat ibadah seperti masjid maupun mushola atau rumah saudaranya yang lebih aman," tambahnya.

Usman mengatakan pendataan akibat dampak dari bencana tersebut masih terus dilakukan, karena jumlah bangunan yang rusak setiap waktunya berubah dan pihaknya juga terus melakukan verifikasi agar data tersebut benar-benar valid.

Sementara, Humas PMI Kabupaten Sukabumi, Atep Maulana mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan anggota sukarelawannya untuk membantu para korban bencana ini. Selain itu, pihaknya memberikan bantuan pengobatan gratis kepada warga yang mengalami gangguan kesehatan. "Yang kami khawatirkan di lokasi bencana banyak bayi dan balita yang kesehatannya mudah terganggu, maka dari itu bantuan yang diberikan tidak hanya berupa makanan siap saji atau pakaian layak pakai, tetapi juga pengobatan," katanya.

Sebelumnya diberitakan sedikitnya 300 orang warga Kecamatan Curugkembar Kabupaten Sukabumi Jawa Barat mengungsi akibat bencana pergerakan tanah yang melanda daerah tersebut sejak Selasa (19/7).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement