Jumat 22 Jul 2016 17:37 WIB

Hari Lingkungan Hidup Jadi Momentum Penyelamatan Satwa Langka

Rep: Sonia Fitri/ Red: Dwi Murdaningsih
Tim gabungan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser bekerjasama dengan Polres Langkat melakukan penangkapan terhadap  pelaku perburuan dan perdagangan satwa liar Harimau Sumatera.
Foto: dok. Humas Kemenhut
Tim gabungan Balai Besar Taman Nasional Gunung Leuser bekerjasama dengan Polres Langkat melakukan penangkapan terhadap pelaku perburuan dan perdagangan satwa liar Harimau Sumatera.

REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menjadikan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) 2016 sebagai momentum penyelamatan tumbuhan dan satwa liar (TSL). Hal tersebut seiring dengan agenda United Nations Environment Programme (UNEP) atau Badan Lingkungan Hidup PBB yang menetapkan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia yaitu 'Go Wild for Life'.

"Secara nasional, kita menyesuaikan tema HLHS di Indonesia 2016 yaitu 'Selamatkan Tumbuhan dan Satwa Liar untuk Kehidupan'," kata Menteri Siti dalam sambutannya di perayaan HLHS 2016 di Siak, Riau, Jumat (22/7).

Tema tersebut, kata dia, sangat penting bagi Indonesia yang kaya keanekaragaman hayati. Indonesia merupakan rumah dari 17 persen total spesies yang ada di dunia. Di mana, terdapat sebanyak 35-40 ribu spesies tumbuhan (11-15 persen), 707 spesies mamalia (12 persen), 350 spesies amphibi dan reptil (15 persen), 1.602 spesies burung (17 persen) dan 2.184 spesies ikan air tawar (37 persen).

Sementara untuk kelautan terdapat setidaknya 2.500 spesies molusca, 2000 spesies krustasea, enam spesies penyu laut, 30 spesies mamalia laut, dan lebih dari 2.500 spesies ikan. "Namun banyak persoalan kita hadapi dalam keanekaragaman hayati, sejumlah spesies diketahui menghadapi ancaman kepunahan karena perusakan habitat dan perburuan," kata dia.

Berdasarkan data IUCN, tercatat dua spesies satwa Indonesia berkategori punah, 66 spesies berkategori kritis, dan 167 spesies kondisi genting. Sedangkan untuk tumbuhan, satu spesies punah, dua spesies punah in situ, 115 spesies kritis, dan 72 spesies berstatus genting.

Hingga saat ini jumlah spesies yang dilindungi mencakup 127 spesies mamalia, 382 spesies burung, 31 spesies reptilia, 12 spesies palmae, 11 spesies raflesia dan 29 spesies orchidaceae.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement