Jumat 22 Jul 2016 09:07 WIB

Kerajinan Unik Bali Digemari di Prancis

Patung Bali
Foto: balidenpasartrading.com
Patung Bali

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Aneka kerajinan yang dibuat antik dan unik yang dibuat pengrajin Bali sangat disenangi konsumen asal Prancis sehingga perdagangan ke negeri itu sangat kondusif.

"Barang kerajinan jenis unik dan antik itu memang disenangi konsumen berbagai kalangan di Prancis," kata seorang pengusaha aneka kerajinan Bali Ni Nyoman Kusuma di Gianyar, Jumat (22/7).

Sambil menunjukkan komoditas barang kerajinan yang siap dikapalkan ke luar negeri, ia mengatakan, beberapa jenis barang yang lancar diekspor ke salah satu negeri Eropa itu seperti perabotan rumah tangga, dibuat dari berbahan baku kayu, pakaian jadi bukan rajutan dan kerajinan berbahan baku kulit.

Lancarnya perdagangan aneka barang kerajinan ke Prancis tersebut, berkat berkembangkan sektor pariwisata, karena semakin lancar transportasi udara, wisatawan asing asal Prancis dan Eropa lainnya semakin ramai ke Pulau Dewata.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho dalam kesempatan terpisah menambahkan, aneka anyaman yang banyak diperdagangkan ke Prancis, disamping perabotan rumah tangga, pakaian jadi bukan rajitan dan berbagai jenis patung berbahan baku kayu.

Masyarakat Prancis yang memiliki kesenangan terhadap aneka kerajinan jenis antik dari Bali mengimpor sekitar 11,50 persen anyaman yang dibuat dari bahan baku bambu yang dikombinasikan dengan rotan selama Mei 2016.

Di samping itu sekitar 3,18 persen pakaian jadi bukan rajutan, 4,79 persen kerajinan berbahan baku kayu dan perabotan rumah tangga yang diperdagangkan dan dibeli oleh konsumen Prancis selama Mei.

Banyak pengusaha luar negeri membeli aneka barang kerajinan khas Bali untuk dijual kembali di negerinya, ujar pengusaha usia muda itu sambil menyebutkan konsumen Prancis membeli terbanyak aksesoeri asal Pulau Dewata diantara 26 negara pembeli di kawasan Eropa.

BPS Bali mencatat, impor Prancis selama Januari-Mei 2016 dari Bali bernilai 8,1 juta dolar AS, konsumen asal Spanyol ada diurutan kedua pembeli terbanyak di kawasan Eropa seharga 7,6 juta dolar.

Jerman dan Belanda mengimpor aneka barang kerajinan Bali dengan angka masing-masing 5,8 juta dolar dan 5,3 juta dolar selama Mei 2016 dan jumlah itu diharapkan akan terus bertambah banyak.

Ramai masyarakat Eropa melakukan perjalanan wisata ke Pulau Dewata, dapat dipastikan akan berpengaruh besar terhadap perdagangan luar negeri Bali ke kawasan itu terutama barang cenderamata dan hasil pertanian lainnya.

Turis Eropa yang datang berlibur ke Pulau Dewata cukup ramai dan meningkat sehingga mencapai sebanyak 384.009 orang selama Januari-Mei 2016 atau memiliki peran sekitar 20,82 persen dari seluruh kunjungan turis asing ke Bali sebanyak 1,8 juta orang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement