REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sarana dan prasarana di terminal Soreang, Kabupaten Bandung dinilai belum maksimal. Pemerintah Kabupaten Bandung pun diminta untuk membuat terobosan dalam pengelolaan terminal di daerahnya.
Tim penilai dari Kementerian Perhubungan, Jabonor mengatakan penilaian tersebut berdasarkan empat, yaitu sarana angkutan umum, lalu lintas, prasarana, dan pelayanan pada masyarakat.
Penilaian ini untuk penghargaan Wahana Tata Nugraha 2016. "Sarana dan prasarana di terminal Soreang belum maksimal," ujar dia, Kamis (21/7).
Terlebih, kata Jabonor, Soreang merupakan ibu kota Kabupaten Bandung yang harus tertata. Dalam pengelolaannya, bisa saja dilakukan dengan kerja sama dengan pihak swasta atau dikelola sendiri untuk pelayanan kepada masyarakat.
Lanjut dia, untuk memupuk kemampuan daerah dan peran masyarakat, perlu adanya upaya peningkatan kinerja penyelenggaraan operasional sistem transportasi perkotaan. "Salah satunya tersedianya prasarana terminal yang memadai," kata dia.
Menurut dia, memang dibutuhkan prasarana terminal yang memadai untuk meningkatkan penyelenggaraan kinerja sistem transportasi perkotaan sehingga tercipta sistem lalu lintas dan angkutan kota yang tertib.
Sementara itu, Asisten Bidang Pemerintahan Kabupaten Bandung Yudhi Haryanto menuturkan, saat ini sektor perhubungan sudah berjalan cukup maksimal. Ini bisa terlihat dari adanya sinergitas beberapa Organisasi Perangkat Daerah.
"Selain kondisi infrastruktur jalan yang sudah hampir 80 persen dalam kondisi mantan dibangun Dinas Bina Marga, peningkatan sarana penunjang CCTV juga sudah kami lakukan demi melakukan monitoring terhadap kondisi lalu lintas," tutur dia.