Kamis 21 Jul 2016 17:43 WIB

Pemerintah Minta Mahasiswa Indonesia di Turki tak Berpolitik

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Muhammad Hafil
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan status darurat selama tiga bulan, Rabu (20/7), menyusul kudeta gagal pekan lalu.
Foto: Kayhan Ozer/Pool Photo via AP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menetapkan status darurat selama tiga bulan, Rabu (20/7), menyusul kudeta gagal pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian Luar Negeri Indonesia masih mengevaluasi beasiswa luar negeri yang diterima mahasiswa Indonesia. Hal tersebut dilakukan terkait dana beasiswa dari yayasan Fethullah Gulen.

"Terkait itu kami sedang melakukan evaluasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir, Kamis (21/7).

Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pemerintah Indonesia meminta para mahasiswa Indonesia yang berada di Turki untuk tidak terlibat dalam kegiatan berbau politik.

"Kami meminta mereka untuk fokus dengan tujuan di sana yaitu belajar," lanjut dia.

Fethullah Gulen merupakan ulama Turki yang diasingkan di Pennsylvania, Amerika Serikat. Gulen diduga berada di balik kudeta militer Turki yang gagal Jumat (15/7) lalu.

Dalam beberapa hari setelah kudeta, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan 'pembersihan' tidak hanya militer. Erdogan memecat ribuan guru dan dekan universitas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement