REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga S Uno mempercayai data BPS yang menyebut angka kemiskinan di Jakarta meningkat.

"Saya percaya dan sangat percaya dengan data BPS, karena dengan data BPS memperkaya data yang tim saya miliki untuk melakukan sosialisasi," kata Sandiaga, Rabu (20/7).

Ia menyakini hal tersebut karena selama enam bulan belakangan melihat secara ke masyarakat. Menurutnya, kemiskinan meningkat karena penurunan omzet penjualan para pedagang, peningkatan harga bahan kebutuhan pokok, yang berujung pada banyak warga masuk di area garis angka kemiskinan.

"Mari kita gunakan data BPS. Jangan berdebat, kenyataannya sudah saya lihat sendiri dalam enam bulan saya blusukan dan itu memang angka kemiskinan meningkat... Ya sudah, jangan menyalahkan siapa-siapa." katanya

Jumlah orang miskin di Jakarta, menurut data BPS, bertambah 15.630 orang atau meningkat 0,14 persen. Menurut BPS, jumlah penduduk miskin pada September 2015 mencapai 368.670 orang atau 3,61 persen dari total jumlah penduduk di DKI Jakarta. Pada Maret 2016, jumlah penduduk miskin meningkat menjadi 384.300 orang atau 3,75 persen.

Dibandingkan Maret 2015 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 398.920 orang atau sekitar 3,93 persen, maka jumlah penduduk miskin pada Maret 2016 menurun sebanyak 14.620 orang alias 0,18 persen.

Peningkatan jumlah penduduk miskin di Jakarta dikarenakan terjadi peningkatan angka garis kemiskinan pada Maret 2016.

Ikuti Whatsapp Channel Republika