Kamis 21 Jul 2016 04:42 WIB

Kurangi Kegagalan Singkong di Pascapanen, LIPI Gandeng Swiss

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Teguh Firmansyah
Singkong
Singkong

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tingkat produksi singkong di Indonesia terus meningkat tapi permasalahan masih terjadi pada masa pascapanen. Situasi yang menyebabkan menurunnya nilai ekonomi dari ubi kayu ini pun mendorong LIPI untuk menggandeng Eidgenössische Technische Hochschule (ETH) Zürich, Swiss.

Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati (IPH) Enny Sudarmonowati menerangkan,  singkong saat ini cukup menarik perhatian karena potensinya sebagai Modified Cassava Flour (Mocaf) atau modifikasi tepung singkong. “Mocaf dapat digunakan untuk menggantikan gandum serta sumber baku untuk biofuel, seperti bioetanol,” terangnya melalui keterangan pers, Rabu (20/7).

Meskipun sebelumnya singkong dikenal sebagai makanan cadangan pada saat kekeringan, bencana kelaparan dan perang, saat ini singkong telah muncul sebagai skala besar yang penting. Menurut dia, tingkat produksi singkong saat ini terus meningkat. Hal tersebut membuat Indonesia menempati urutan terbesar ketiga di dunia sebagai negara penghasil singkong setelah Nigeria dan Thailand.

Berdasarkan data statistik Food Asscociation Organization (FAO) 2013, diperkirakan Indonesia berpotensi lebih besar menjadi produsen Singkong dibandingkan Thailand. Namun permasalahan justru muncul, yakni tingginya kerusakan singkong pascapanen. “Ini sebagai akibatnya rendahnya daya tahan akar terhadap kerusakan setelah tanaman di cabut dari tanah,” katanya.

Menurut Enny, kerusakan fisiologis atau post-harvest physiological deterioration (PPD) ternyata terjadi di Nigeria sebelumnya. Sebanyak 40 persen singkong pascapanen Nigeria telah “hilang” akibat pembusukan PPD ini. Padahal negara tersebut, dia melanjutkan, merupakan salah satu negara penghasil singkong terbesar dunia.

Melihat permasalahan ini,  Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Bambang Sunarko mengatakan, LIPI dan Eidgenössische Technische Hochschule (ETH) Zürich pun melakukan kerja sama penelitian yang berjudul “Investigation of Natural Tolerance to Post harvest Physiological Deterioration and Development of Methods to Prolong Shelf-Life of Cassava Storage Roots”.

Tujuannya, untuk menemukan solusi guna menghambat pembusukan PPD pada singkong pascapanen. Sebab, permasalahan pascapanen ubi kayu ternyata cukup berpengaruh pada industri tapioka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement