Rabu 20 Jul 2016 16:45 WIB

Mensos: PKH Mampu Kurangi Beban Hidup Masyarakat Miskin

Khofifah Indra Parawansa (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Rendra Purnama
Khofifah Indra Parawansa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pogram Keluarga Harapan (PKH) bisa menstimulus keluarga tidak mampu di Indonesia untuk dapat hidup lebih baik. Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, banyak keluarga tidak mampu yang tertolong berkat adanya PKH. Hal itu terbukti dengan banyaknya siswa berprestasi anak-anak penerima bantuan PKH diseluruh Indonesia termasuk di Kabupaten Sidoarjo.

Menurut Khofifah, program tersebut dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban rumah tangga sangat miskin dan jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antargenerasi. Sehingga, generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan.

"Jika semua beban kehidupan masyarakat miskin dapat dikurangi dengan PKH maka mereka bisa konsentrasi mendidik anak-anaknya untuk bisa berprestasi," katanya kepada wartawan di Sidoarjo, Rabu (20/7).

Khofifah mencontohkan, di Gresik, anak-anak penerima bantuan PKH bisa sekolah sampai level perguruan tinggi bahkan ada yang kuliah di Cina dan sejumlah negara di kawasan Asia lainnya. Untuk bisa melahirkan generasi yang berprestasi lainnya, kata dia, penyaluran PKH harus bisa tepat sasaran.

Karena itu, pemerintah menggulirkan penerima bantuan PKH secara nontunai. "Bantuan nontunai ini ditujukan agar masyarakat tidak menghabiskan uangnya sekaligus, tetapi bisa menabung dan diambil bila diperlukan," ujarnya.

Khofifah mengatakan, dengan adanya bantuan nontunai tersebut, pihaknya bekerja sama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dan PT Pos Indonesia untuk membantu warga penerima PKH. "Para penerima ini mendapatkan buku tabungan dan dana yang dibantu tersebut ditransfer kepada rekening masing-masing warga," katanya.

Khofifah mengemukakan, selama ini penerima PKH adalah kaum perempuan, dengan alasan mereka berpeluang hamil dan punya bayi. "Kami juga meminta kepada masyarakat untuk segera melaporkan kepada kami kalau ada tindakan nakal, seperti pemotongan bantuan tersebut. Nah dengan adanya bantuan nontunai ini diharapkan mampu meminimalisasi hal tersebut," katanya.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah sangat menyambut baik adanya program itu, karena bisa membantu masyarakat miskin di Kabupaten Sidoarjo. "Sambut baik penyerahan bantuan tunai tahapan kedua 2016 ini diberikan kepada 350 keluarga sangat miskin yang ada di Sidoarjo ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement