Selasa 19 Jul 2016 15:48 WIB

Usai Lebaran, Harga Gabah Anjlok Lagi

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Nur Aini
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi
Foto: Antara
Sejumlah pekerja mengeringkan gabah di pelataran penggilingan padi/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Setelah sempat mengalami kenaikan harga pada masa menjelang Lebaran, gabah atau beras menjadi komiditas yang paling cepat anjlok setelah Lebaran berlalu.

Di Kabupaten Banyumas, pada saat menjelang Lebaran harga gabah kering giling (GKG) sempat terkerek naik mengikuti komoditas lainnya mencapai Rp 4.200 per kg. Namun setelah Lebaran, harganya kembali turun menjadi Rp 3.700 per kg.

Demikian juga dengan harga beras. Di tingkat penggilingan, harga beras medium seperti IR 64 menjelang Lebaran sempat mencapai harga di atas Rp 8.500 per kg. Namun saat ini sudah kembali ke kisaran Rp 7.800 hingga Rp 8.000 per kg.

''Pada saat menjelang hingga beberapa hari setelah Lebaran, harga gabah atau beras memang sempat naik karena banyak pemudik yang membeli beras untuk dibawa pulang ke Jakarta. Namun setelah Lebaran usai, permintaan kembali turun sehingga harga juga turun,'' kata Petrus Budiarto, seorang pedagang beras di Banyumas, Senin (19/8).

Sementara berdasarkan pemantauan di beberapa pasar tradisional di Kota Purwokerto, beberapa kebutuhan masyarakat lainnya masih tetap bertahan tinggi meski sudah mengalami mengalami penurunan dari harga tertingginya. Seperti harga daging sapi, dua hari menjelang Lebaran hingga sepekan setelah Lebaran, mencapai harga Rp 140 ribu per kg. Sedangkan saat ini, bertahan di tingkat harga Rp 120 ribu-Rp 130 ribu per kg.

Sedangkan untuk harga gula pasir, hingga saat ini masih bertahan tinggi. Sejak menjelang Lebaran, harga gula pasir mengalami kenaikan dari semula Rp 15 ribu per kg menjadi Rp 17 ribu per kg. Namun kisaran harga tersebut, masih tetap bertahan hingga dua pekan setelah Lebaran.

Terkait kondisi harga gula pasir yang masih bertahan tinggi tersebut, Bulog Sub Divre Banyumas menggelar operasi pasar di sejumlah pasar tradisional di Banyumas, sejak Selasa (9/7). ''Kita sudah siapkan stok sebanyak 200 ton gula pasir untuk operasi pasar di beberapa pasar tradisional wilayah Banyumas. Gula pasir OP tersebut kita jual seharga Rp 13 ribu per kg,'' kata Humas Bulog Subdivre Banyumas, Priyono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement