Selasa 19 Jul 2016 10:05 WIB

Penduduk Miskin di Banten Berkurang

Pemukiman kumuh warga miskin
Foto: Pandega/Republika
Pemukiman kumuh warga miskin

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Jumlah penduduk miskin di Provinsi Banten berkurang 32,56 ribu orang (-4,71 persen) pada Maret 2016 dibandingkan posisi September 2015, dari 690,67 ribu orang menjadi 658,11 ribu orang.

"Menurunnya penduduk miskin di provinsi paling barat Pulau Jawa ini disebabkan beberapa faktor antara lain inflasi umum September 2015-Maret 2016 sebesar 2,08 persen lebih rendah dibandingkan dengan inflasi umum Maret-September 2015 yang mencapai 3,55 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Selasa (19/7).

Faktor lainnya, kata Soebeno yang akrab dipanggil Beno, adalah pertumbuhan ekonomi Banten triwulan I 2016 yang mencapai 5,15 persen, yang menggambarkan bahwa sektor perekonomian di Banten berjalan dengan baik sehingga juga berpengaruh terhadap peningkatan lapangan kerja.

Peningkatan upah riil buruh bangunan sebesar 3,16 persen (dari Rp 59.219 pada September 2015 menjadi Rp 61.094 pada Maret 2016 juga penyebab jumlah penduduk miskin menurun di Banten. Didukung pula oleh meningkatnya upah riil pembantu rumah tangga sebesar 2,20 persen pada periode sama (Rp 399.853 menjadi Rp 408.630), serta tingkat pengangguran terbuka pada Februari 2016 cukup rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya yaitu 7,95 persen.

Beno menjelaskan, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan keadaan September 2015, yaitu dari 5,11 persen menjadi 4,51 persen pada Maret 2016. Sementara itu, persentase kemiskinan di perdesaan justru mengalami peningkatan sebesar 0,33 poin yaitu dari 7,12 persen pada September 2015 menjadi 7,45 persen pada Maret 2016.

Selama periode September 2015-Maret 2016, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan mengalami penurunan sedangkan jumlah penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami peningkatan.

Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan berkurang 41,85 ribu orang (dari 418,95 ribu pada September 2015 menjadi 377,10 ribu pada Maret 2016) dan di daerah perdesaan bertambah 9,30 ribu orang (dari 271,71 ribu pada September 2015 menjadi 281,01 ribu orang pada Maret 2016).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement