REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wafatnya belasan pemudik akibat terjebak kemacetan di ruas tol Brebes Timur atau yang lebih dikenal dengan Brexit (Brebes Exit) mengundang keprihatinan Partai Demokrat. Partai yang dipimpin Soesilo Bambang Yudhoyono menyatakan itu prihatin karena mereka tewas bukan karena kecelakaan, tetapi akibat buruknya manajemen transportasi.
Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengatakan, sebagai bentuk keprihatinan pihaknya melakukan gerakan penggalanan dana dengan tagar #DemokratPeduliTragediBrebes #KoinUtkTragediBrebes. Menurut dia, hingga Sabtu (16/7), dana yang terkumpul sudah mencapai Rp 409.371.923.
Hinca mengungkapkan, partainya terdorong menggalang dana setelah memastikan kebenaran kabar tragedi macet horor itu memakan korban. Bahkan, kata dia, Demokrat sudah mengantongi nama-nama korban itu. “Kita bergerak atas nama kemanusiaan. Hari ini dana itu kita serahkan. Kami catat nama korban yang meninggal lalu kami datangi keluarganya lalu kami serahkan," kata Hinca dalam keterangannya Sabtu (16/7).
Pihaknya memastikan, penggalangan dan penyaluran dana itu berlangsung transparan. Dana, kata dia, digalang dari kader Demokrat dan netizen yang peduli dan disalurkan oleh DPP Partai Demokrat ke Pengurus Daerah yang warganya menjadi korban. "Sumbangan dikirimkan ke rekening PD, transparan dan terukur," ungkap dia.
Menurut Hinca, dana itu adalah bentuk empati kader-kader Partai Demokrat, simpatisan dan masyarakat umum kepada keluarga korban. "Tak bisa dibayangkan, mereka menunggu setahun penuh untuk bertemu sanak saudara di tanah rantau. Saat pulang, malah terjebak macet horor dan meninggal," kata dia.
Tahun ini, lanjut Hinca, Demokrat menyelenggarakan mudik bersama untuk memfasilitasi mereka berkumpul dengan keluarga, mengobati rindu di kampung halaman. "Mudik lebaran obat mujarab untuk setahun kerinduan yang tertahan menjadi rindu yang tak pernah selesai, Jadi kami betul-betul merasakan bagaimana perasaan mereka saat tahu saudaranya jadi korban tragedi Brexit,” tegasnya Hinca.