REPUBLIKA.CO.ID,MEDAN -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengklaim proyek reaktivasi jalur kereta api Trans Sumatra Medan-Aceh antara Stasiun Binjai-Stasiun Besitang terus berjalan. Ia membantah bahwa proyek tersebut mandek atau jalan di tempat.
"Itu jalan terus. Target 2017 harus operasi. Akhir tahun mungkin paling lambat. Kecuali ada masalah pengadaan lahan. Nanti kita lihat bisanya gimana," kata Jonan saat mengunjungi Stasiun Besar Kereta Api Medan, Sabtu (16/7).
Hal senada disampaikan Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Prasetyo Boeditjahjono. Prasetyo mengatakan, proyek jalur kereta api Binjai-Besitang tersebut bukannya tidak berjalan.
"Jangan bilang nggak jalan. Proyek Binjai-Besitang itu masuk rencana kita tahun ini. Tapi ternyata di anggaran 2016 perubahan (APBNP 2016) malah berkurang. Ini realitanya untuk 2016," kata Prasetyo.
Menurut Prasetyo, anggaran untuk Ditjen Perkeretaapian di Kemenhub dikurangi hingga hampir Rp 1 triliun. Hal ini pun membuat sejumlah proyek pembangunan terpaksa ditunda.
Meski begitu, Prasetyo menegaskan, proyek jalur kereta api Binjai-Besitang yang merupakan bagian jalur kereta api Trans Sumatra termasuk prioritas pemerintah pusat dan akan terus berjalan.
"Bayangkan, untuk pembangunan yang anggarannya sekitar hampir Rp 13 triliun berkurang menjadi Rp 12 triliun untuk 2016. Tapi nggak usah khawatir, 2017 udah kita rencanain lagi," ujar dia.
Jalur kereta api Trans Sumatra membentang dari Aceh hingga Palembang, Sumatra Selatan. Menurut Prasetyo, ada sekitar 1.400 km lagi jalur yang belum dibangun.
"1.400 km itu kalau dikali Rp 30 miliar per kilometer tanpa tanah ketemunya sekitar Rp 40 triliun. Itu dari APBN semua," ujar dia.
Proyek reaktivasi jalur kereta api Trans Sumatra antara Medan dan Aceh membentang dari Stasiun Binjai hingga Stasiun Besitang sepanjang 80 km. Ada sekitar 40 km lagi jalur yang masih dalam proses pembangunan hingga saat ini.