REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pemudik yang menggunakan bus di musim Lebaran tahun ini turun 12,25 persen dari sekitar 4,8 juta orang di 2015 menjadi 4,2 juta orang di 2016. Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan hal tersebut tak lepas dari buruknya layanan di terminal di Jabodetabek.
Selain itu ada juga faktor bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang sebagian tidak bagus layanannya. "Jangan sampai ke depan mengalami penurunan lagi. Harus ada tindakan terobosan untuk memperbaikinya," kata dia.
Terminal-terminal di Jabodetabek harus segera dibenahi agar jumlah penumpang naik bus umum dapat meningkat. Ada beberapa perbaikan yang harus diprioritaskan, yakni di Terminal Kampung Rambutan, Pulogadung, Kalideres dan Tanjung Priok. Terminal Tanjung Priok dapat terintegrasi dengan Stasiun Tanjung Priok, juga dengan terminal penumpang di Pelabuhan Tanjung Priok. Sekarang sudah ada layanan bus Transjakarta.
Hal tersebut dapat dilakukan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) selaku badan otoritas yang baru dibentuk untuk mengelola transportasi di Jabodetabek berdasar Peraturan Presiden No. 103 Tahun 2015 dapat ikut menata dan membenahi terminal di Jabodetabek.
Djoko mengatakan perbaikan dan pembenahan terminal di Jabodetabek sudah sangat mendesak. "Harus segera dianggarkan agar tahun 2017 sudah dapat dikerjakan sehingga pemudik musim Lebaran 2017 sudah dapat menikmati terminal yang layanannya senyaman stasiun atau bandara," ujarnya.