REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Guna meminta pertanggung jawaban RS Permata Bekasi, ratusan korban vaksin palsu mendatangi RS tersebut di Jalan Legenda Raya, Mustikajaya, Kota Bekasi, Sabtu (16/7). Mereka juga membentuk forum orang tua pasien untuk mengawal kasus tersebut sampai tuntas.
"Saya membentuk forum orang tua pasien, tadi saya sudah minta lima sampai enam orang untuk menjadi perwakilan," kata perwakilan ratusan orang tua tersebut, Lukminto Nugroho (45) saat berbincang dengan Republika.co.id.
Saat pertemuan tersebut berlangsung, dia berharap sembilan tuntutan yang diajukan ke rumah sakit secara keseluruhan dapat dikabulkan. "Harapannya ya tuntutannya disetujui semua," ujar pria yang akrab dipanggi dipanggil Luki tersebut.
Di tempat yang sama, setelah pertemuan tersebut usai, anggota DPRD Kota Bekasi Ronny Hermawan yang turut mengawal korban, menyatakan sembilan tuntutan tersebut akhirnya dapat dikabulkan semua oleh pihak rumah sakit. "Tadi terjadi perdebatan sengit. Tapi H=hasilnya hari cukup positif," kata Ronny.
Langkah ke depan, Ronny mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan media massa untuk terus mengawal peredaran vaksin palsu di Kota Bekasi. Ia juga meminta agar semua rumah sakit di Kota Bekasi untuk tidak menutup-nutupi peredaran vaksin palsu.
"Kalau masyarakat tahu, kalau ditutupin nanti justru menimbulkan masalah. Saya mengimbau ke rumah sakit lain juga, tidak usah merasa rugi," ujarnya.
Hasil sembilan tuntutan para korban tersebut ditunjukkan Ronny kepada wartawan. Tuntutan di dalam surat pernyataan tersebut tampak telah resmi ditandangani oleh Direktur RS Permata Berkas, Dr Untung Sugiharto dan juga ditandatangani Ronny.