Jumat 15 Jul 2016 16:11 WIB

Dalam Sebulan, Belasan Bencana Terjang Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Warga menyaksikan jalan yang putus akibat longsor di Jalan Samsi, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (11/12).
Foto: Antara/Budiyanto
Warga menyaksikan jalan yang putus akibat longsor di Jalan Samsi, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (11/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Peristiwa bencana alam masih menerjang Kabupaten Sukabumi dalam sebulan terakhir ini. Dampaknya, puluhan warga korban bencana sempat mengungsi ke tempat yang lebih aman karena rumahnya mengalami kerusakan.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, bencana pada Juli 2016 tercatat sebanyak 12 kasus. Jenis bencana yang menerjang mulai dari longsor, banjir, dan kebakaran.

"Bencana tersebar di sebelas kecamatan," ujar Kepala Seksi Kedaruratan, BPBD Kabupaten Sukabumi Agung Citra kepada wartawan Jumat (15/7).

Kasus longsor misalnya menerjang Kecamatan Curugkembar, Ciemas, Cisolok, Surade, dan Sukabumi. Sementara kebakaran terjadi di Warungkiara, Cisaat, Cicurug, Kabandungan, Gegerbitung dan Nyalindung.

Agung mengungkapkan, kasus longsor terjadi karena masih tingginya intensitas hujan di beberapa wilayah Sukabumi. Keadaan ini menyebabkan pergerakan tanah di lokasi yang rawan longsor. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam beberapa kasus longsor tersebut.

Di sisi lain lanjut Agung, maraknya kebakaran diduga akibat hubungan pendek arus listrik dan warga yang ceroboh lupa mematikan kompor. Kebakaran melanda permukiman warga dan sarana gudang serta pertokoan.

Ditambahkan Agung, ada sebagian korban bencana khususnya longsor yang masih mengungsi ke tempat keluarga terdekat. Mereka telah mendapatkan bantuan dari pemerintah.

Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi Yana Suryana menuturkan, pada Juli ini tercatat sebanyak 66 jiwa yang terkena dampak bencana di sebelas kecamatan.

"Yang paling banyak korban longsor mencapai 42 jiwa," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement