REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demam game daring (online) Pokemon Go saat ini tengah menjangkiti kalangan dewasa maupun anak-anak, termasuk di Tanah Air. Ketua KPAI Asrorun Niam Sholeh pun mengimbau para orangtua agar tetap mendampingi anak-anak mereka saat bermain Pokemon Go.
Pasalnya, kecanduan bermain Pokemon Go dikabarkan dapat menimbulkan dampak negatif. Banyak gamer Pokemon Go yang sampai mengalami kecelakaan akibat terlalu sibuk memperhatikan layar gadget mereka. "Harus ada kontrol dan pendampingan orang tua agar tidak membahayakan dan melenakan anak-anak," kata Asrorun, Jumat (15/7).
Pria yang saat ini tercatat sebagai Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengakui sejatinya permaian memiliki aspek rekreasi dan edukasi. Namun, jika permainan tersebut sampai membuat pemain melupakan waktu maka perlu diwaspadai.
Peran orangtua semakin diperlukan apabila permainan tersebut sampai menyebabkan kecanduan dan muncul konten yang berbahaya serta terlarang.
Terkait adanya wacana dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang siap memblokir Pokemon Go, Asrorun menyarankan harus dilakukan pengkajian yang lebih mendalam. Pemblokiran permainan harus dilihat dari tingkat bahaya yang ditimbulkan kepada anak. "Kalau karena ketidakamanan, tinggal kontrol orang tua dan sekitar kepada anak," tutupnya.