Jumat 15 Jul 2016 10:32 WIB

'Model Teror Truk di Prancis Rawan Terjadi di Negara Lain'

Suasana di lokasi serangan truk di Kota Rivera, Nice, Prancis
Foto: AP
Suasana di lokasi serangan truk di Kota Rivera, Nice, Prancis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis terorisme dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib menilai teror yang dilakukan seseorang dengan menabrakkan truk trailer ke kerumunan orang pada saat perayaan Hari Bastille di Kota Nice, Prancis, Kamis (14/7) kemarin, rawan ditiru pelaku teror lain.

"Harus diwaspadai bahwa model serangan ini rawan ditiru oleh kelompok teroris lain di luar Prancis, termasuk di Indonesia. Era bahan peledak sudah selesai, sekarang teroris bisa menggunakan apa pun untuk melukai targetnya," katanya dihubungi di Jakarta, Jumat (15/7).

Sebelumnya sebuah serangan terjadi di Nice, Prancis yang dilakukan seseorang dengan mengendarai truk trailer berukuran besar yang ditabrakkan ke kerumunan orang yang sedang merayakan Hari Bastille dan mengakibatkan sebanyak 77 orang tewas dan lebih dari 100 orang luka-luka.

Ridlwan menilai serangan tersebut merupakan serangan taktis yang direncanakan dengan baik dan berhasil mengecoh intelijen Perancis.

"Serangan ini adalah bentuk atomization of terorist network. Penyerang bergerak seperti atom yang sendirian, tanpa harus berkoordinasi dengan pimpinan pusatnya, dan bisa menggunakan senjata apa saja, bahkan sebuah truk," ujarnya.

Ridlwan menjelaskan teori jejaring teroris atom ini berbeda dengan era teroris Al Qaeda yang mensyaratkan serangan terkomando, terencana dan terstruktur. "Kalau sekarang, bisa kapan saja, dimana saja, dan oleh siapa saja, " ucapnya.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa ancaman teror di Indonesia belum berakhir, sehingga teror seperti yang terjadi di Nice, Prancis harus juga diwaspadai. Di sisi lain Koordinator eksekutif Indonesia Intelligence Institute itu menekankan koordinasi antar lembaga intelijen juga harus diperkuat termasuk melalui pertukaran data dan informasi.

"Tidak boleh ada ego sektoral , masing- masing harus saling menutupi kekurangan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement