Kamis 14 Jul 2016 22:41 WIB

Soal Vaksin Palsu, Orang Tua Ramai-Ramai Datangi RS Harapan Bunda

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Teguh Firmansyah
Seorang jurnalis melihat daftar rumah sakit penerima distribusi vaksin palsu yang dirilis dalam rapat kerja antara pemerintah dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7).ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Seorang jurnalis melihat daftar rumah sakit penerima distribusi vaksin palsu yang dirilis dalam rapat kerja antara pemerintah dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/7).ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

REPUBLIKA.CO.ID,   JAKARTA -- Puluhan orang tua tampak berkumpul di Rumah Sakit Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (14/7) malam. Mereka menuntut penjelasan terkait penggunaan vaksin palsu yang dikabarkan terjadi di sana.

Para orang tua yang mulai mendatangi RS Harapan Bunda sejak sore, terlihat berkerumun di ruang lobi depan RS tersebut. Orang tua meminta manajemen RS bertanggung jawab atas nasib anak-anak mereka yang diduga menerima vaksin palsu dari petugas medis setempat.

"Kami selaku konsumen berhak memperoleh penjelasan dari pengelola RS ini. Jika kabar pemakaian vaksin palsu itu benar, kami minta RS Harapan Bunda bertanggung jawab," tutur salah satu orang tua, Jasmani.

Orang tua lainnya, Reizky mengatakan, tiga orang anaknya mendapat vaksinasi dari RS Harapan Bunda. Ia pun mengaku khawatir jika salah satu atau ketiga buah hatinya itu pernah mendapat vaksin palsu di RS itu. "Kami terus mencemaskan dampak yang bakal dirasakan oleh anak-anak kami ke depannya karena mengonsumsi vaksin palsu," ucapnya.

Baca juga, Bareskrim Bongkar Peredaran Vaksi Palsu untuk Bayi.

Berdasarkan pantauan pada pukul 22.00 WIB, para orang tua yang merasa menjadi korban vaksin palsu masih terus berkerumun di depan RS Harapan Bunda, menunggu datangnya manajemen RS itu untuk memberikan penjelasan.

Sejumlah polisi tampak berjaga-jaga di sekitar lingkungan RS untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kerusuhan. Kehadiran aparat tersebut tersebut sempat memicu ketegangan antara para orang tua dan polisi.

"Bapak digaji dari uang kami! Harusnya polisi membela kami yang dirugikan, bukan malah membela pihak rumah sakit," teriak salah satu pria yang mengaku anaknya mendapat imunisasi lengkap dari RS tersebut.

Kementerian Kesehatan sebelumnya merilis 14 nama fasilitas layanan kesehatan penerima vaksin palsu. Di antara daftar itu terdapat nama RS Harapan Bunda Ciracas Jakarta Timur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement