REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Ratusan personel gabungan TNI, Polri, Pemerintah dan organisasi kebencanaan melakukan latihan kesiapsiagaan bencana di Pangkalan Udara (Lanud) Tabing, Padang, Sumatera Barat, selama dua hari pada 14 hingga 15 Juli 2016.
"Kegiatan ini diikuti 500 lebih personel gabungan TNI, Polri, Basarnas, BPBD, Dinas Sosial, PMI, dan PT Semen Padang," kata Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Tabing Padang, Letkol Penerbang (Pnb) I Gede Putu Suartika di Padang, Kamis.
Dalam latihan ini ]dibuat seolah kondisi Kota Padang sedang diguncang gempa berkekuatan 9,00 SR diikuti gelombang tsunami yang berjarak 30 menit dari waktu terjadinya gempa.
"Berbagai personel melakukan koordinasi untuk melakukan evakuasi dengan menggunakan sarana dan prasarana yang dimiliki," ujar dia.
Dalam kondisi tersebut biasanya alat komunikasi mengalami kerusakan sehingga diperlukan kerja sama antar-lini untuk melakukan evakuasi secepat mungkin.
"Pada latihan ini kami mengerahkan tiga pesawat yaitu Hercules, Pesawat CN 295 dan Helikopter yang akan bertugas memberikan bantuan evakuasi dan bantuan makanan," ujar dia.
Ada beberapa lokasi di Kota Padang yang akan menjadi tempat latihan selama dua hari ini, yakni Pantai Muaro Lasak akan ada kedatangan helikopter dengan sistem Heli Bombing (penerjunan bantuan dengan menggunakan helikopter).
Kemudian di Lanud Tabing akan ada penerjunan pasukan menggunakan pesawat hercules dan pesawat foto udara yang datang dari Jakarta. Proses evakuasi korban gempa akan diangkut dengan pesawat dari lokasi menuju Lapangan PPLP di kawasan Sungai Sapih.
"Instansi lain juga akan berkoordinasi dan bekerjasama dalam melakukan mitigasi bencana dengan peralatan yang mereka miliki," ujar dia.