Kamis 14 Jul 2016 16:59 WIB

Jokowi Minta Penanganan Terorisme Lebih Terpadu

Menko Polhukam Luhut Pandjaitan memberikan keterangan pers di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin (25/4). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Menko Polhukam Luhut Pandjaitan memberikan keterangan pers di Kantor Menko Polhukam, Jakarta, Senin (25/4). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar penanganan terorisme di Tanah Air lebih terpadu. "Tadi Presiden minta penanganan teroris itu lebih terintegrasi supaya hasilnya bisa lebih bagus," kata Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (14/7).

Ia menyebutkan ancaman terorisme terus meningkat eskalasinya di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Menurut Luhut, Presiden Jokowi meminta agar penanganan terorisme lebih terpadu dalam pertemuan dengan sejumlah menteri dan pimpinan lembaga di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis sore.

"Tadi ada Kapolri baru, Kepala BIN, Panglima TNI, Kepala PPATK," kata Luhut.

Sebelumnya Wakil Ketua Komisi VIII DPR Sodik Mudjahid menyatakan isu terorisme menjadi salah satu yang paling penting disoroti Polri. Ia berpesan agar stigma buruk terhadap pesantren tak lagi berlanjut terkait dengan isu terorisme.

"(Terorisme) diharapkan ditangani secara cepat dan tuntas, tidak dikesankan sebagai media pelatihan, uji coba persenjataan apalagi proyek kerja kepolisian yang berlarut," kata Sodik.

Ia juga berharap tidak ada generalisasi stigma buruk terhadap lembaga pendidikan seperti pesantren. Selain menyoroti isu terorisme, Sodik juga meminta agar di bawah kepemimpinan Jenderal Pol Tito Karnavian, Polri dapat membantu menciptakan kerukunan umat beragama di Indonesia yang selama ini kerap dilanda konflik.

"Kami yakin Kapolri mempunyai pemahaman yang dalam terhadap sejarah dan karakter setiap agama yang ada di Indonesia sehingga bisa turut serta membangun kerukunan umat beragama," ujar politisi Partai Gerindra itu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement