Rabu 13 Jul 2016 16:05 WIB

Gunung Bromo Lontarkan Batu pijar

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ilham
Abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Bromo, Probolinggo Jawa Timur, Selasa (12/7). (Antara/Ari Bowo Sucipto)
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Abu vulkanis menyembur dari kawah Gunung Bromo, Probolinggo Jawa Timur, Selasa (12/7). (Antara/Ari Bowo Sucipto)

REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Aktivitas vulkanik Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo Provinsi Jawa Timur makin meningkat dibandingkan dengan kondisi satu bulan terakhir. Berdasarkan pantauan Pos Pengamatan Gunung Bromo PVMB pada Rabu (13/7), dilaporkan secara visual kondisi cuaca cerah-mendung, angin tenang, dan suhu 8-20 derajat selsius.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho menerangkan, asap kawah teramati putih, kelabu kecoklatan sedang-tebal, dan tekanan sedang-kuat. Tinggi asap berkisar 300-1.000 meter dari puncak kawah ke arah barat daya-timur.

Dari arah gunung terdengar suara dentuman lemah hingga sedang. Teramati sinar api samar dan lontaran material pijar setinggi sekitar 50 meter dari puncak kawah. Lontaran batu pijar jatuh di dalam kawah Gunung Bromo.

Sedangkan secara seismik terukur tremor amplitudo maksimum 1-15 mm dominan 2 mm. Tercatat sebanyak 49 kali hembusan dengan amplitudo maksimum 15-26mm Lg 25-60 detik, dan 21 kali letusan amplitudo maksimum 22-35mm Lg 30-50 detik.

Hujan abu tipis terjadi di beberapa desa seperti Desa Lodokombo, Desa Wonokerso, dan Desa Sumberanom Kecamatan Sumber, Kabupaten Probolinggo. "Aktivitas masyarakat normal dan tidak ada pengungsian, demikian pula kondisi penerbangan Bandara Abdulrachman Saleh di Malang juga normal," katanya pada Rabu (13/7).

Menurut Sutopo, yang perlu diwaspadai jika angin ke arah barat hingga barat daya yang dapat berpengaruh pada lalu lintas penerbangan. Meskipun terjadi peningkatan seismik, namun status Gunung Bromo tetap Waspada (level II).

Tidak ada kenaikan status. Dalam status Waspada, masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung atau pendaki tidak diperbolehkan memasuki kawasan dalam radius satu kilometer dari kawah aktif Gunung Bromo.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo, BPBD Provinsi Jawa Timur dan BNPB terus melakukan koordinasi menyempurnakan rencana kontinjensi. Kesiapsiagaan dan sosialisasi kepada masyarakat juga terus dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement