REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Balai Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Timur berencana membuka jalur baru kereta api di kawasan Sidoarjo, Jatim untuk menggantikan jalur di kawasan Porong yang sering terendam banjir di wilayah itu. Kepala Balai Teknik Perkerertaapian Wilayah Jawa Bagian Timur Kementerian Perhubungan Widodo mengatakan jalur baru itu akan dibangun secara ganda dan melewati kawasan Tulangan dan Gunung Gangsir, kemudian masuk ke Bangil, Pasuruan.
"Apabila sudah dibangun dan digunakan, maka jalur yang menghubungkan Stasiun Tanggulangin ke Stasiun Porong akan diputus, atau dua stasiun itu akan ditiadakan ke depannya," ucap Widodo, Selasa (12/7).
Ia mengaku, rencana itu sudah memasuki tahapan pembebasan tanah warga, dan direncanakan terealisasi sepenuhnya pada tahun 2019. Dikatakannya, jalur baru sepanjang 18 km itu dimungkinkan juga akan memunculkan sejumlah stasiun baru, sebagai pengganti Stasiun Porong dan Tanggulangin yang akan ditiadakan.
"Ini masih kita lihat potensi kepadatan penduduk pengguna KA di kawasan jalur baru, kalau sudah ada baru kita bangun stasiun di lokasi setempat, bisa juga di Gununggangsir," katanya.
Jalur KA kawasan Porong selalu dilanda banjir apabila dilanda hujan deras, dan juga apabila ada luberan lumpur Lapindo Porong, dan sering dilakukan peninggian sebagai antisipasi sementara.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto menyebutkan akibat terlalu sering ditinggikan jalur KA di kawasan Porong saat ini ketinggiannya telah mencapai 60 centimeter dari kodisi awal dibangun. "Tingginya sudah 60 centimeter dari kondisi awal, dan kalau ada banjir kondisinya bisa turun lagi, kemudian kami tinggikan lagi, begitu seterusnya," katanya.
Sebelumnya Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan rencana jalur baru di kawasan Sidoarjo itu sudah pernah dibicarakan Kementerian Perhubungan, dan sedang dalam proses pembangunan. Saat ini masih menunggu proses relokasi. Dia berharqap segera terealisasi agar perjalanan KA ke arah Malang dan Banyuwangi atau sebaliknya tidak terganggu.