Selasa 12 Jul 2016 03:34 WIB

Iming-Iming Ganjar Agar Warga tak Lakukan Urbanisasi

Urbanisasi, industrialisasi, dan perkembangan ekonomi mendorong pertambahan penduduk di perkotaan (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Urbanisasi, industrialisasi, dan perkembangan ekonomi mendorong pertambahan penduduk di perkotaan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau masyarakat di 35 kabupaten/kota setempat tidak memilih menjadi kaum urban karena iklim investasi di provinsi ini sudah semakin membaik.

"Saya kira ini perlu informasi bahwa sekarang banyak perusahaan pindah ke daerah kita, banyak investasi baru masuk, sehingga sebenarnya banyak peluang kerja," katanya, Senin (11/7).

Ganjar menyebutkan perusahaan garmen di Kabupaten Jepara yang belum lama ini diresmikan masih membutuhkan kurang lebih lima ribu pekerja, karena dari kebutuhan karyawan sebanyak tujuh ribu orang baru terpenuhi sekitar dua ribu.

Selain itu, pabrik garmen di Kabupaten Sukoharjo, Boyolali, dan Wonogiri juga masih membutuhkan banyak tenaga kerja.

 

"Termasuk pabrik sepatu dari Korea itu juga butuh banyak karyawan, mudah-mudahan jika informasi itu bisa tersampaikan dengan baik kepada warga, maka ada alternatif di sini sehingga masyarakat tidak perlu balik ke kota-kota besar lain," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Ferry Wawan Cahyono meminta pemerintah kabupaten/kota dan Pemprov Jateng ikut menghambat serta mengendalikan laju urbanisasi.

"Hal itu bertujuan agar roda perekonomian tidak menumpuk di perkotaan saja," kata politikus Partai Golkar itu.

Menurut dia, banyaknya orang memilih melakukan urbanisasi karena sumber perekonomian banyak ditemukan di perkotaan sehingga mereka beramai-ramai meninggalkan daerahnya untuk bekerja di kota.

"Pemerintah perlu memperbanyak lapangan pekerjaan di sejumlah daerah di Jateng, sebab dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang diciptakan, maka para warga tetap bisa bekerja di daerahnya masing-masing tanpa harus melakukan urbanisasi," ujarnya.

sumber : antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement