REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna memprediksi, setelah lebaran jumlah penduduk di Kota Depok akan bertambah secara signifikan atau membludak. Pasalnya, pertambahan tersebut dikarenakan warga pendatang yang ingin menetap di Depok.
"Di Kota Depok, kenaikan jumlah penduduk lebih kurang 3,7 persen. Sementara angka kelahiran 2,3 persen," ujar Pradi di Balaikota, Senin (11/7).
Pradi mengimbau bagi warga pendatang yang hadir ke Depok usai mudik lebaran Idul Fitri, harus memiliki keahlian atau pendidikan yang memadai, sebab jika tidak, akan sulit bersaing.
"Di Depok ini kompetitif, jika tidak ada keahlian atau pendidikan yang kurang memadai akan sulit bersaing. Warga pendatang yang sulit bersaing dikhawatirkan akan menjadi beban," papar Pradi.
Kepala Seksi (Kasie) Kependudukan Dinas Pendudukan dan pencatatan sipil (Disdukcapil) Kota Depok, Jaka Susanta menuturkan, pihaknya tidak bisa menghalangi dan menghambat kehadiran para pendatang. Hanya saja, pihaknya bertugas mendata administrasi warga pendatang.
Pemerataan Pembangunan Jadi Solusi Cegah Urbanisasi
"Kalau surat domisili diperuntukan bagi penduduk yang masih ragu-ragu untuk menetap. Kalau penduduk yang tujuannya jelas dengan membawa surat pindah, maka akan mendapatkan KTP baru," katanya.
Jaka mengungkapkan, setelah Lebaran, pihaknya akan melakukan sidak operasi penertiban kependudukan. "Kami akan langsung ke titik-titik yang diduga kantong banyaknya pendatang di setiap Kelurahan," pungkasnya.