REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher menuturkan urbanisasi yang dilakukan oleh warga pedesaan tanpa mempertimbangkan atau memiliki keahlian khusus pascalebaran akan berbahaya.
"Kita berharap masyarakat tidak begitu saja urbanisasi mengadu nasib ke kota. Urbanisasi tanpa keahlian tanpa pekerjaan yang jelas itu berbahaya juga," kata Ahmad Heryawan usai melakukan sidak di Kantor Samsat Bandung Barat Jalan Padjadjaran Kota Bandung, Senin.
Ia menuturkan titik berat penanganan urbanisasi pascaLebaran ada di pemerintah kota namun Pemprov Jabar dan pemerintah pusat selama ini telah berupaya mengatasi urbanisasi.
"Kita bersama-sama pemkot dan pusat semakin instens memperhatikan pembangunan desa dan mudah-mudahan dengan dana desa dari pemerintah pusat bisa menggerakkan pembangunan di pedesaan," kata Aher.
Menurut dia, salah satu cara untuk mengurangi fenomena arus urbanisasi pascalebaran yang ada di kota-kota besar ialah dengan pengembangan dan pembangunan di pedesaan seperti Desa Peradaban dan "Gubernur Ngamumule Lembur".
Ia mengatakan masyarakat saat ini masih beranggapan bahwa hidup di kota lebih menjanjikan dari pada hanya bertani di desa, namun anggapan itu perlahan akan sirna karena Pemprov Jabar beberapa tahun terakhir ini telah berupaya membangun desa agar dapat menekan arus urbanisasi.
"Itu tadi di Jabar ada program pembangunan desa yang dilakukan Pemprov Jabar seperti Desa Peradaban, 'Gubernur Ngamumule Lembur' dan program-program desa lainnya dibuat supaya kesejahteraan masyarakat di Desa meningkat," kata dia.